Oleh : Nomen Douw

CERPEN – Satu tahun hidup bersama hanya dengan status pacaran. Pria namanya Indra, wanita namanya Pane. Indra ingin menikahi Pane setelah hamil. Selama satu tahun tidur bersama, Pane belum hamil. Indra selalu cari cara supaya Pane hamil dan menikah. Suatu ketika di hotel mewah di kota elit, mereka dua tidur selama satu minggu. Hari kelima di hotel, malam jam tujuh, Indra baru pulang setelah bertemu dengan teman-teman militer disalah satu kedai kopi.

Indra dapat resep baru dari teman militer agar Pane hamil; resepnya diatas ranjau dalam gaya bercinta. Sampai dikamar dihotel, Pane sudah berbaring diranjau. Setelah Indra mandi, sudah berbaring bersama. Indra telah memulai. Ini adalah gaya empat setelah doggy style. Pane dibawah dengan kedua paha terbuka, gaya misionaris, Indra berpenetrasi dengan cepat, kencang seperti mesin kendaraan. Pane bertanya setela merasah kesakitan dan ini hal baru yang Indra lakukan. Tidak seperti biasanya.

“Sayang apa yang kamu lakukan,” Suara Pane memandang Indra keatas.

“Diam, saya mau DOB,” Jawab tegas Indra, terus berpenetrasi cepat.

“Ini sakit sayang pelan,” Suara Pane tidak nyaman.

“Tidak, saya mau anak DOB,” Balas Indra belum berhenti. Tambah kencang.

“Aduh..sakit sayang, pelang kah,” Suara Pane sambil menahan paha Indra. Memohon berhenti.

“Tidak-tidak, saya mau DOB,” Balas Indra terus lanjut. Menghiraukan kesakitan Pane.

“Saya tidak akan hamil kalau paksa begini, Indra, percuma tidak akan, saya kesakitan,” Jujur Pane dengan kesal. Menolak Indra.

“Diam, ini harus begini, harus cepat,” Perintah Indra lanjut kencang. Capeh dan sudah berkeringat mandi, Indra terus cepat. Seperti Indra semakin kerasukan makluk lain, tidak peduli dengan kemanusiaan Pane.

“Aduh sayang sakit, pelan-pelan kah aduh, sa tidak sanggup, Tuhan tolong!!!,”Suara Pane kesakitan, tidak mampu menahan penetrasi Indra yang begitu keras dan terus lanjut. Kesakitan Pane semakin mengganggu seluruh sistem tubuh. Pane merasa kekuatan lain masuk dalam tubuhnya, napas semakin pendek setelah leher dicekik dari dalam. Pane tidak berdaya.

Tempat tidur berubah, bantal jatuh berantakan, ac seperti tidak berfungsi, kamar berubah dan ribut dengan egoisme Indra. Pane sudah tidak bergerak, berbaring tidak berdaya dengan tubuh kosong, paha terbuka; basah darah, mulut Pane memuntah darah, matanya terbuka putih. Ranjau putih berubah menjadi merah dengan darah Pane.

Indra berdiri dengan emosi, berteriak memenuhi kamar elit, lari memukul-mukul tembok kamar hotel. Indra ingin memuaskan dirinya lagi, Ingin punya anak dari Pane dan beri nama DOB. Indra membunuh Pane dengan keiginan yang lebih tinggi dari kondisi Pane yang tidak bisa dipaksa memuai sperma Indra menjadi anak DOB.

Pane sudah menolak Indra setelah lima bulan bersama. Indra, pria putih yang egois dan bertubuh kurus tinggi, berrambut panjang hitam. Indra sudah jatuh cinta dengan kecantikan Pane; wajah hitam manis, tinggi berbody gitar spanyol berrambut panjang keriting. Indra sudah mengejar Pane selama satu tahun. Indra berpikir akan punya anak dari Pane dan beri nama DOB, tetapi Pane tidak ingin punya anak dari Indra karena tidak menyukai Indra, hanya karena cinta yang memaksa dari orang tua Pane yang sudah lama hidup mewah di lingkungan keluarga elit hingga Pane harus terima Indra.

Pane sulit meninggalkan Indra karena ada utang politik antara orang tua Pane dan orang tua Indra. Pane harus bersabar menunggu hingga utang politik dilunasi dan Pane menikmati hidup otonom dirumah sendiri. Tapi Pane sudah tiada, itu hanya pikiran Pane sebelum Indra dapat resep baru dari militer di kota elit.

“Kepolisian kota elit menemukan mayat di kamar hotel 322, korban diduga keracunan makanan,” Bunyi berita diberbagai media besar Tv, Daring dan cetak berplat merah. Ruang hotel di dinding kamar penuh dengan tulisan darah “DOB”

“Korban di bunuh pacarnya dan pelakunya dilindunggi hukum militer,” Bunyi berita lain. Plat kuning.

Share this Link

Comments are closed.