Jakarta, majalahkribo.com Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memaparkan evaluasi kinerja keuangan empat Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025), Tito mengungkap adanya perbedaan signifikan dalam capaian pendapatan dan belanja di keempat DOB tersebut.
“Papua Tengah itu sangat bagus, pendapatannya mencapai 48,7% hingga Juni 2025. Itu menempati peringkat kedua secara nasional, setelah DKI Jakarta. Idealnya, pada 27 Juni, semua daerah sudah berada di atas 40%,” ujar Tito.
Namun, capaian tersebut tidak diikuti oleh provinsi DOB lainnya. Tito merinci, Papua Selatan mencatat pendapatan sebesar 23%, Papua Barat Daya 17%, dan Papua Pegunungan hanya 14%.
“Pendapatan Papua Tengah sangat baik. Tapi tiga DOB lainnya, yang sebagian besar masih bergantung pada pemerintah pusat, pendapatannya jauh lebih rendah,” lanjutnya.
Mendagri juga menyoroti kinerja belanja masing-masing provinsi. Meskipun Papua Tengah mencatat pendapatan tertinggi, realisasi belanja masih rendah, hanya 15%.
“Kami sudah menyampaikan kepada gubernur untuk mengecek kendalanya. Masalah utama saat ini adalah rencana pergantian kepala dinas, sehingga anggaran ditahan di tingkat provinsi,” kata Tito.
Sementara itu, Papua Pegunungan menghadapi situasi yang cukup memprihatinkan. Dengan pendapatan baru 14%, realisasi belanja justru sudah mencapai 20%.
“Ini menunjukkan adanya defisit di Papua Pegunungan. Belanjanya lebih tinggi daripada pendapatannya yang masih minim,” jelasnya.
Tito mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para gubernur untuk memastikan perbaikan dalam serapan anggaran dan pengelolaan keuangan di masing-masing DOB.