Jakarta, majalahkribo.com Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melantik Muhammad Nur, S.IP., M.Si., sebagai Direktur Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) periode 2025–2029 dalam upacara yang digelar di Graha Diktisaintek, Rabu (2/7). Ia menggantikan Ir. Muhammad Subhan, S.T., M.T., IPM., yang telah menjabat sejak 2021.

Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., dan dihadiri oleh Wakil Menteri Fauzan, para pejabat tinggi Kemdiktisaintek, serta Bupati Fakfak Samaun Dahlan.

Dalam sambutannya, Menteri Brian menegaskan bahwa pelantikan bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk amanah besar dalam mendukung visi dan misi Kemdiktisaintek.

“Pelantikan ini mengandung tanggung jawab besar untuk memimpin, mengarahkan, dan menciptakan perubahan positif dalam mendukung visi dan misi Kemdiktisaintek,” tegasnya.

Ia berharap Direktur Polinef yang baru dapat menunjukkan kinerja unggul, memperkuat hilirisasi riset, serta menjalin kemitraan strategis dengan industri.

“Politeknik harus menjadi katalis dalam pengembangan SDM dan inovasi teknologi yang berdampak langsung ke masyarakat,” tambahnya.

Selain Direktur Polinef, Kemdiktisaintek juga melantik tujuh pejabat fungsional. Menteri berpesan agar mereka menjalankan tugas secara profesional, objektif, dan akuntabel.

Pelantikan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dan memorandum akhir jabatan antara Muhammad Subhan dan Muhammad Nur, sebagai bentuk transisi kepemimpinan yang tertib.

Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, yang hadir langsung dalam acara pelantikan, menegaskan pentingnya peran Polinef sebagai satu-satunya politeknik negeri di Tanah Papua.

Ia berharap kepemimpinan baru dapat meningkatkan mutu pendidikan vokasi dan membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Polinef adalah aset besar bagi masyarakat Fakfak dan Papua. Ini harus dimanfaatkan secara maksimal sebagai akses pendidikan tinggi yang terjangkau dan relevan dengan kebutuhan daerah,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar Polinef memberi perhatian khusus pada mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan tanpa hambatan finansial.

“Setelah lulus, mereka harus bisa kembali membangun Fakfak ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Bupati Samaun turut mengapresiasi kiprah Polinef sejauh ini dalam meningkatkan sarana pendidikan dan memperluas akses belajar di wilayah Papua Barat.

“Kehadiran Polinef telah membawa perubahan nyata dalam dunia pendidikan di daerah ini,” pungkasnya.

  Rls/Editor: Ronald J Letsoin

 

 

Share this Link

Comments are closed.