Pewarta: Ronald J L
Manokwari – Penyelesain masalah hunian asrama mahasiswa putra dan putri Fakfak yang terletak di Kampung Anggori, Manokwari antara Pemilik hak Ulayat dan Pemerintah kabupaten tidak menemui titik terang.
Persoalan ganti rugi tanah lokasi asrama Fakfak yang belum terselesaikan itu harus membuat mahasiswa Fakfak penghuni asrama angkat kaki dari asrama tersebut pada Minggu,(10/11/24) sore.
“Kami anak Fakfak yang ada di asrama harus angkat kaki hari ini (mengungsi). Ironis persoalan penyelesaian ganti rugi tidak pernah ditangani baik oleh Pemkab Fakfak”, ucap seorang mahasiswa seperti kutib dari dari video yang beredar.
Mahasiswa di Manokwari juga menyampaikan jika telah melakukan komunikasi dengan seluruh mahasiswa Fakfak se-kota studi Indonesia.
“Persoalan ini bukan terjadi pada kami mahasiswa Fakfak di Manokwari saja, sebagian kota studi merasakan hal demikian. Kami akan terus koordinasi dan akan demo besar – besaran”, ungkap mereka sambil memikul barang meninggalkan asrama.
Diketahui pada beberapa waktu lalu, Upaya untuk menyelesaikan masalah hunian asrama putra dan putri mahasiswa kabupaten fakfak di manokwari telah dilakukan pemkab Fakfak yang diwakili asisten satu Setda kabupaten Fakfak, Arif Rumagesan, perwakilan mahasiswa dan pemilik ulayat di Kampung Anggori, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Namun dari informasi yang diperoleh redaksi majalahkribo.com, pertemuan tersebut hingga saat belum mendapatkan titik temu.
Baca Juga: Asrama Berkali-Kali Dipalang, Ini Kata Kepala Dinas Pendidikan