Bupati Beberkan Alasan Perlunya Dibuka Kembali Penerbangan Internasional
BIAK, MAJALAHKRIBO.com – Rapat pembahasan awal tentang optimalisasi Bandara Frans Kaisiepo Biak kembali dilakukan. Tak tanggung-tanggung, rapat awal itu berlangsung di ruang Auditorium Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), kemarin.
Rapat dipimpin oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden, Velix Vernando Wanggai, membahas tentang bagaimana optimalisasi Bandara lnternasional Frans Kaisiepo dan penerbangan langsung ke luar negeri.
Velix Vernando Wanggai dalam kesempatan itu didampingi Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Theofransus Litaay, Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
Pembahasan awal tentang Bandara Frans Kaisiepo Biak merupakan salah satu tindaklanjut kunjungan kerja Bapak Wakil Presiden ke Kabupaten Biak Numfor pada 1-2 Desember 2022 lalu. Selain itu, Wapres juga Ketua Badan Pengarah pada Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Dalam rapat ini juta dihadiri perwakilan dari berbagai kementerian terkait, baik secara langsung maupun dan juga via zoom. Adapun kementerian dan pihak terkait yang ikut dalam rapat dimaksud antara lain; Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain itu juga ada Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Investasi, Kementerian Pariwisata, Garuda Indonesia dan PT. Indo Numfor Pasifik.
Dalam pemaparannya di depan peserta rapat, Bupati Herry Ario Naap menyampaikan sejumlah poin alasan tentang perlunya peningkatan dari bandara jadi bandara internasional antara lain; Biak sebagai Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) dan sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).
Selain itu, Biak juga sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kabupaten Biak Numfor, sebagai Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN), Taman Nasional Teluk Cenderawasih, sebagai Pertahanan dan Keamanan, Bandar Antariksa, Biak sebagai Beranda di Wilayah Asia Pasifik, rencana pembangunan Kebun Raya, dan sebagai tempat Sail Teluk Cenderawasih.
Perlu rute penerbangan ke keluar negeri secara langsung karena dinilai terdapat potensi sumber daya ikan di WPP 717 yang cukup besar, khususnya untuk ikan tuna.
“Sektor pariwisata dan perikanan merupakan sector unggulan diharapkan menjadi lokomotif dalam perekonomian di Kabupaten Biak Numfor. Sampai dengan saat ini kontribusi kedua sektor ini belum sesuai ekpektasi meskipun terlihat adanya trend kenaikan butuh sinergitas,” ujar Bupati.
Ada sejumlah poin yang menjadi catatan dalam rapat tersebut, diantaranya bahwa konektivitas sektor perhubungan merupakan entry point untuk menjadikan kawasan Teluk Cenderawasihsebagai salah satu destinasi utama di Papua, Indonesia dan Pasifik baik pariwisata maupun export komoditi bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu juga dinilai bahwa pembangunan infrastruktur ekonomi termasuk pelabuhan Biak dan Bandara Frans Kaisiepo Biak merupakan salah satu bentuk memperkuat Biak sebagai masa depan Indonesia di Papua dan Pasifik dalam membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Tak hanya itu, infrastruktur perhubungan diikhtiarkan menjadii penghela ekonomi sektor unggulan pariwisata dan perikanan, laboratorium diplomasi maritim di kawasan pasifik.
“Pelabuhan Biak dan Bandara Frans Kaisiepo menjadi jembatan menggerakan investasi ekonomi dan menyambungkan potensi antar wilayah KTC dalam konektivitas ekonomi dan sumber daya serta infrastrukturnya,” pungkas Bupati Herry Naap menambahkan.(**).