ᴱᵈⁱᵗᵒʳ: ᴿᵒⁿᵃˡᵈ ᴸᵉᵗˢᵒⁱⁿ
Jakarta, majalahkribo.com – Pesparani penting sebagai sarana meningkatkan wawasan keagamaan bagi umat Katolik. Lewat lagu-lagu liturgi, pendalaman Kitab Suci, dan ragam kegiatan lainnya, masyarakat Katolik semakin meningkatkan kualitas spiritualitas sehingga berdampak dan pada akhirnya melahirkan nilai-nilai cinta kasih yang tulus di tengah-tengah bangsa.
Pernyataan ini disampaikan Prof. Agung Rohmat saat memberi sambutan mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Launching Pesparani Katolik Tingkat Nasional III di JS Luwansa Hotel, Jakarta, (13/9/2023).
dHadir dalam acara ini sejumlah tamu undangan yang terdiri dari perwakilan Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia, tokoh-tokoh awam Katolik, aktivis Katolik, perwakilan pengurus LP3KN dan LP3K Daerah DKI Jakarta, dan tamu undangan lainnya.
Mewakili Ketua Presidium KWI, Sekretaris Eksekutif KWI Romo Paulus Christian Siswantoko mengatakan Pesparani ini diharapkan dapat menghasilkan buah-buah yang baik untuk Gereja maupun bangsa. Menurutnya Gereja senantiasa terbuka dan ingin bekerja sama dengan semua elemen bangsa untuk membangun bangsa.
IKWI berharap gerak sinodalitas yaitu berjalan bersama dalam perbedaan semakin terasa lewat Pesparani ini sehingga memampukan masyarakat Katolik untuk kreatif melakukan sesuatu demi pembangunan bangsa,” ujar Romo Siswantoko.
aMenyoal tema Pesparani III, “Kebersamaan dalam Keberagaman”, Ketua Umum Panitia Pesparani III Sebastian Salang mengatakan mulai dari Pesparani I-III selalu dilaksanakan antara tanggal 28-31 Oktober saat bangsa ini merayakan Sumpah Pemuda. Artinya ada pesan yang kuat dalam Pesparani bahwa bangsa ini dibangun dalam semangat keberagaman. Tidak ada superioritas atau mayoritas suku, agama, bahasa, dan budaya yang menganggap lebih dari yang lain. Semua memiliki tanggung jawab dan beban yang sama untuk membangun bangsa,” kata Sebastian.
Menurutnya juga launching ini mengawali rangkaian kegiatan Pesparani Katolik Nasional III di DKI Jakarta. Ragam kegiatan akan dibuat dan panitia sedang merancangnya. Acara karnaval budaya sebagai bentuk mengenalkan kembali budaya lokal kepada generasi muda di tengah arus modernisasi saat ini. Ada juga dialog kebangsaan, ada expo nusantara untuk setiap daerah bisa mempertunjukkan kekayaan budaya dari daerah asalnya, dan kegiatan lainnya.
kPada kesempatan yang sama perwakilan dari PJ Gubernur DKI Jakarta yaitu Mikhael dalam sambutannya mengatakan Pemprov DKI merasa terhormat menjadi tuan rumah Pesparani Katolik Nasional III. Sebagai tuan rumah, Pemerintah DKI Jakarta memastikan akan membantu panitia dan LP3KD Jakarta mempersiapkan segalanya menyambut para kontingen yang hadir.
tSebutnya, Pemprov juga berharap ada sinergitas dalam kegiatan Pesparani III ini. “Mari kita sama-sama bersinergi dan memberi kesan manis untuk setiap kontingen dari berbagai daerah di Indonesia. Kita menunjukkan cara menjadi tuan rumah yang baik,” ungkapnya.
Sedangkan Purnomo Yusgiantoro selaku penasehat panitia menjelaskan bahwa kegiatan Pesparani adalah wujud dari kehendak kita untuk membangun kebersamaan. Karena itu kegiatan ini sukses bila semua orang harus bersinergi dan memberi dukungan untuk kegiatan ini.
aJakarta akan sukses sebagaimana Pesparani Ambon dan Kupang bila partisipasi semua orang. Gereja, Pemerintah Pusat dan Daerah serta kaum awam harus saling mendukung demi cita-cita mulia ini. Semoga orang harus melepaskan kepentingan pribadi dan egonya demi perayaan besar ini,”