INTAN JAYA – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Fransina Belau,S.Kep,Ns saat dimintai keterangan soal Stunting di Kabupaten Intan Jaya ia mengaku saat ini telah mencapai angka yang menghawatirkan.
“Isu stunting ini adalah isu nasional yang ada di seluruh Indonesia salah satunya di Kabupaten Intan Jaya. Dan Kabupaten Intan Jaya hasil survey tahun 2022 itu stunting ini 36,4% kasusnya, dari hasil survey Dinas Kesehatan. Dan masalah ini dari pusat mengharapkan bahwa seluruh Indonesia harus 14 persen kasusnya. Tapi ini angka yang sangat tinggi apalagi situasi daerah kita yang seperti ini,” Ujarnya, melalui sambungan telepon, Sabtu (23/09/2023).
Kepala dinas juga mengaku dalam menjalankan program tersebut perlu keterlibatan dinas Kesehata dan lintas sektor.
“Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berkualitas tidak berdiri sendiri tapi harus ada kerjasama dengan dinas Kesehatan dan dinas lainnya,” ungkapnya.
Ia juga melanjutkan bahwa sedang menyiapkan kader di 97 kampung “Maka kami mau bekerja harus dengan dinas Kesehatan hanya tanggungjawab dengan tupoksi yang diberikan itu harus membentuk kader minimal di 97 kampung ini 3 kader salah satunya kesehatan tapi sulit daerah kita seperti ini. Maka bagaimana pun sesuai amanah yang diberikan kepada kami DP2KB ini suka tidak suka setiap kampung itu harus bentuk 2 orang untuk mendampingi keluarga dari masing-masing kampung”.
Ia juga berharap adanya respon dari dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya untuk bersama-sama memerangi stunting agar 2024 angkanya bisa menurun hingga ke angka 14%.
“Maka dinas kami sudah mengambil data dari 97 kampung hanya actionnya belum saya baru mau ambil adalah 2 Distrik dulu Distrik Hitadipa dan Distrik Sugapa yang muda dijangkau. Sedangkan distrik lain saya hanya siapkan kordinator pendamping keluarga ini bisa direspon baik oleh dinas kesehatan. Kedepan adalah kerjasama dengan Dinas Kesehatan bersama-sama untuk menuju ke tahun 2024 menuju ke angka 14% untuk masalah stunting,” Harapnya.
Ia juga menjelaskan resiko dari stunting jika tidak dicegah sejak dini.
“Resikonya kalau tidak diperhatikan baik akan terjadi lebih banyak kematian dan lebih banyak orang yang tidak berkualiatas maka tugas di dinas kami menyiapkan pendamping keluarga agar memberikan informasi, komunikasi dan edukasi kepada keluarga di setiap kampung ,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut ibu kepala Dinas mengatakan tenaga TPK yang sementara dibentuk adalah mereka yang berasal dari setiap kampung yang ada di 97 kampung di Kabupaten Intan Jaya.
“Pendamping yang kami bentuk juga harus dari kampung bersangkutan yang tau tulis dan tau baca dan kami memakai sementara ini hamba-hamba Tuhan,” Ungkapnya lagi.
Saat ditanyai target untuk menurunkan angka Stunting di Intan Jaya ibu kepala Dinas menjelaskan bahwa tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu dinas namun dibutuhkan keterlibatan seluruh OPD yang ada di lingkup Pemda.
“Ini tidak bisa dikerjakan oleh satu dinas makanya kami bentuk tim nanti dalam tim itu ada Dinas Kesehatan dan juga ada kerjasama lintas sektor dinas yang berkaitan langsung itu adalah Dinas Kesehatan, DPMAK, Dinas Sosial, dan semua Dinas dan sebagai anak daerah saya berusaha membentuk tim dulu setelah tim terbentuk akan saya akan sampaikan ke Bupati,” Kata kepala dinas.
Ia juga berpesan agar adanya kerjasama dari semua SKPD maupun masyarakat adat agar bersama mencegah isu stunting di Kabupaten Intan Jaya.
“Kepada pemerintah kami Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berkualitas telah membentuk unsur pendamping keluarga (TPK) ini sudah dibentuk maka mohon kerjasama lintas sektor agar kita sama-sama mencegah isu nasional soal stunting melalui tim yang dibentuk. Kepada unsur masyarakat melalui tim yang kami bentuk ini kami mohon kerjasama untuk kualitas masyarakat kita yang lebih baik dan kalau mereka meminta data masyarakat tolong diberikan,” pesannya.
Diakhir dia mengajak seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah daerah untuk mencipatakan manusia Intan Jaya yang berkualitas.
“Mari kita sama-sama meningkatkan kualitas kampung kita masing-masing sehingga menuju Kabupaten yang berkualitas,” Tutupnya.
(Admin)