INTAN JAYA – Martinus Maiseni, S.T Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Intan Jaya mengatakan semua komponen masyarakat yang ada di daerah harus lebih jelih dan teliti dalam melihat persoalan di daerah.

“Persoalan yang sedang beredar di media sosial tentang inflasi di daerah, kita sebagai intelektual harus jelih melihat persoalan. Karena ada masalah ada sebab ada akibat,” Ungkapnya.

Menurutnya faktor utamanya adalah pesawat akibatnya terjadi Inflasi di daerah namun tetap mengapresiasi maskapai Caravan dan Tariku.

“Saya tanggapi dan klarifikasi bahwa kritik hari ini itu masalah sembako di daerah itu naik hanya karena kendala pesawat tidak ada persoalan lain, maskapai yang biasa melayani ke Intan Jaya itu maintenance dan lain-lain. Jadi inflasi terjadi itu hanya karena memang pesawat itu tidak ada. Pesawat yang melayani itu Caravan kita bersyukur karena pihak swasta datangkan pesawat Tariku dan 2 pesawat ini sedang melayani,” Ucapnya, Kamis (28/09/2023).

Martinus juga menerangkan bahwa pemerintah daerah memang tidak memiliki kewenangan untuk menegur pihak pedagang di daerahnya.

“Penumpang saja 2.500.000 (dua juta lima ratus) apalagi tambah barang, 1 kilo itu Rp 22.000-26.000 ribu. Sehingga bahan sembako itu meningkat dan pemerintah tidak punya kewenangan untuk menegur hal-hal seperti ini karena mereka biayai harga timbangan itu lebih mahal bukan pemerintah yang menanggung,” terangnya.

Lanjut Maiseni pemerintah maupun lembaga DPRD tidak anti terhadap kritik.

“Boleh siapa saja mengkritik atau demo masalah pembangunan, Inflasi dan lain-lain. Kita tidak anti kritik tapi semua harus tau inflasi terjadi itu karena tidak ada pesawat saja,” katanya.

Pemerintah dan DPRD bisa saja memberikan teguran kepada pihak maskapai namun harus dengan pertimbangan yang matang.

“Kita kalau mau buat teguran kepada pihak maskapai Caravan dan pihak-pihak maskapai swasta takutnya pesawat sama sekali tidak melayani akibatnya akan lebih fatal. Pesawat komersial ini kabupaten lain juga membutuhkan,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut Martinus mengatakan harus ada perhatian khusus oleh pemerintah.

“Di meepago itu khusus dua Kabupaten yaitu Intan Jaya dan Puncak Papua itu bahan bangunan dan bahan sembako itu hanya diangkut menggunakan pesawat udara. Karena sampai hari ini jalan darat belum tembus secara maksimal. Kita juga meminta pemerintah pusat lebih serius memperhatikan hal-hal seperti ini di daerah,” Lanjutnya.

Ketua komisi B juga tak lupa meminta kepada seluruh pihak maskapai yang selama ini melayani Intan Jaya jika masa maintenance sudah selesai untuk kembali melayani lagi seperti sedia kala.

“Kepada pihak maskapai atau pengusaha-pengusaha pesawat yang ada kita berharap jika sudah selesai service atau maintenance itu kita berharap kembali melayani kita seperti dulu, agar harga tiket bisa kembali menjadi normal,” Terangnya.

Diakhir kata Martinus pelayanan ke Intan Jaya bukan hanya sembako saja tapi termasuk pembangunan dan lainnya.

“Jadi pelayanan oleh pihak maskapai itu bukan hanya sembako saja tapi ada pelayanan penumpang, tenaga medis, bahan bangunan dan masih banyak jenis pelayanan,” Tutupnya.

(Admin)

Share this Link

Comments are closed.