FAKFAK – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap filosofi hidup masyarakat Kabupaten Fakfak yang menjunjung prinsip Satu Tungku, Tiga Batu. Menurutnya, nilai-nilai ini relevan dalam membangun kehidupan harmonis di tengah keberagaman.

“Filosofi Satu Tungku, Tiga Batu mengajarkan kita untuk hidup rukun dalam perbedaan. Perbedaan perlu dijaga, tapi juga harus dilandasi semangat kerja sama,” ujar Brian saat menyampaikan kuliah umum di Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Jumat (4/7/2025).

Brian menilai masyarakat Fakfak telah memberi contoh nyata sikap saling menghargai, menopang, dan bekerja sama tanpa memandang latar belakang agama atau identitas lainnya. Ia menekankan bahwa kemajuan Indonesia tidak hanya bertumpu pada kota-kota besar, melainkan juga pada daya saing daerah.

“Masa depan Indonesia ditentukan juga oleh mereka yang belajar dan berkarya di daerah. Fakfak adalah salah satu contoh bahwa dari daerah pun ilmu pengetahuan bisa tumbuh kuat,” tambahnya.

Kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Diktisaintek ke Polinef. Dalam kesempatan itu, ia meresmikan gedung pembelajaran berbasis problem-based learning (PBL) yang terintegrasi dengan teaching factory (Tefa), serta menyerahkan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) kepada mahasiswa.u

Kehadiran Menteri disambut hangat oleh pimpinan kampus, sivitas akademika, dan ratusan mahasiswa yang antusias mengikuti kuliah umum.

“Penyampaian Pak Menteri sangat informatif, banyak pengetahuan baru yang kami dapat,” ungkap Muhammad Sukli, mahasiswa Polinef.

Dalam kunjungan tersebut, Brian Yuliarto didampingi oleh Direktur Polinef Muhammad Nur, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, serta sejumlah pejabat terkait. (ist/redaksi).

Share this Link

Comments are closed.