Fakfak – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fakfak terancam lumpuh total setelah Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus jaringan listrik pada Senin, 27 Maret 2023 sekitar pukul 14.00 WIT. Pemutusan ini dilakukan karena pihak manajemen RSUD belum melunasi tunggakan pembayaran listrik yang sudah berulang kali diingatkan oleh PLN.
Akibat pemutusan tersebut, seluruh aktivitas pelayanan kesehatan kini hanya bergantung pada mesin genset darurat milik RSUD. Namun ironisnya, genset ini hanya mampu bertahan selama delapan jam dengan keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) yang bahkan saat ini belum tersedia di rumah sakit. Jika tidak ada solusi cepat, penerangan listrik dan peralatan medis vital di RSUD dipastikan akan mati total pada malam hari.
Baca Juga: Beban Ganda Dokter Radiologi, Warga Desak Direktur RSUD Fakfak Diganti
Salah satu teknisi RSUD mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya mengoperasikan genset darurat sejak listrik diputuskan PLN. Namun ia menegaskan, setelah delapan jam, rumah sakit tidak lagi memiliki cadangan daya. “Kalau mau bertahan, pihak manajemen harus segera mencari pinjaman mesin genset lain atau menyelesaikan pembayaran listrik kepada PLN. Kalau tidak, pasien akan jadi korban,” tegasnya.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan publik. Sebagai fasilitas kesehatan rujukan utama di Kabupaten Fakfak, RSUD seharusnya memiliki manajemen keuangan yang lebih disiplin, terutama untuk kebutuhan vital seperti listrik. Apalagi, Supervisor PLN Fakfak, Indra Hidayat, menegaskan bahwa masalah keterlambatan pembayaran listrik oleh RSUD sudah sering terjadi. “Kami sudah beberapa kali kirim surat tunggakan. Bahkan PLN pusat menyoroti kenapa banyak instansi di Fakfak, termasuk RSUD, tidak tertib membayar,” ujarnya.
Keterlambatan pembayaran tagihan listrik oleh RSUD Fakfak menunjukkan lemahnya pengelolaan manajemen rumah sakit. Padahal, listrik merupakan kebutuhan utama yang langsung berdampak pada keselamatan pasien. Publik pun mendesak agar pihak manajemen RSUD segera bertanggung jawab dan tidak lagi mengabaikan kewajibannya, agar tragedi gelap gulita di rumah sakit ini tidak benar-benar terjadi.