INTAN JAYA – Kepala Bidang Jaminan Sosial Kabupaten Intan Jaya M Duki, SKM mengatakan Dinasnya telah menerima bantuan santunan dan bantuan sosial dari Kementerian Sosial bagi korban konflik dan telah disalurkan di Nabire.

“Kita telah menerima bantuan dari Kementerian Sosial berbentuk santunan dan bantuan sosial dalam bentuk seragam sekolah anak-anak mulai dari SD-SMA dan beberapa pakaian baik itu dewasa maupun anak-anak. Kami telah menyalurkan santunan kepada korban konflik bersama Tim dari kementerian Sosial,” Ujarnya, Selasa (7/06/2023).

Duki juga tak lupa menjelaskan titik-titik yang telah disalurkan di tahap pertama seperti di Nabire maupun di Kabupaten Intan Jaya.

Penyaluran di yayasan Siloam Nabire

Tanggal 25 Mei 2023 kami bersama tim dari kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan ke Yayasan Siloam terus Yayasan Pesat di asrama Gilgal, asrama Anugerah dan di kampung Pepaya yang diterima oleh ketua RW bapak Wea. Bantuan yang kami salurkan untuk TK sampai SMA bantuannya berupa kelengkapan sekolah seperti, sepatu, seragam sekolah, tas dan pakaian anak serta dewasa,” Jelasnya.

“Tanggal 30 kemarin kami sudah salurkan juga kepada masyarakat kampung Munumai disitu ada 2 Gereja dan yang bertanggungjawab itu pendeta Niko Mirip dan mereka sudah menerima semua bantuan,” Lanjutnya menjelaskan.

Penyaluran bantuan di yayasan pesat Nabire

Untuk penyaluran tahap kedua menurut Kabid Kemsos ini, dirinya bersama para staff masih menunggu Kepala Dinas Sosial Oni Dendegau agar disalurkan sesuai dengan titik yang telah ditentukan.

“Penyaluran berikutnya di 6 titik yaitu Wadio, Jayanti, Kali Bobo Putaran 2, Karang Mulia, Siriwini dan Bumi Wonorejo,” Ucapnya.

Duki juga tak lupa menyampaikan terimakasih kepada semua pihak dari pemerintah daerah hingga Kementerian Sosial.

“Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian Sosial, Bupati, Sekda dan Kepala Dinas karena bantuan ini disalurkan langsung ke yang berdampak konflik,” Katanya.

Duki juga tak lupa memberikan alasan penyaluran yang telah dilakukan di Nabire.

“Kenapa disalurkan di Nabire itu karena data non bencana alam atau konflik itu mereka lebih banyak berada di Nabire sedikitnya di Timika. Kami telah mendata itu kurang lebih itu data pengungsi 788 orang kemudian anak sekolah sebanyak 399 anak sekolah yang harus kami tangani, itu kenapa kami bagi di Nabire,” Ungkapnya.

Kata Duki dalam penyalurannya tidak di fokuskan di Kabupaten Nabire saja namun akan disalurkan juga seperti di Kabupaten Timika maupun di Kabupaten Intan Jaya yang saat ini situasi mulai kondusif akibat konflik yang berkepanjangan antara TNI-Polri vs TPN-OPM sejak 2019.

“Untuk salurkan ke Timika kami serahkan ke pimpinan yang atur. Bantuan ini tidak difokuskan di Nabire saja tetapi di Intan Jaya juga,” Kata Duki lagi.

Ia juga berharap Kementerian Sosial maupun Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Intan Jaya harus bersama-sama bertanggungjawab terhadap masyarakat yang mengalami non bencana maupun bencana lainnya.

“Harapan dari pemerintah untuk masyarakat, sebanyak apapun itu bantuan tetap tidak akan menjawab semua kebutuhan masyarakat sehingga jika ada yang tidak mendapatkan bantuan ini ada program berikutnya akan kami upayakan. Kepada Pemerintah pusat ini adalah tanggungjawab kita bersama dan ini bukan hanya kami di daerah saja tapi Provinsi dan juga Kementerian Sosial juga,” Harapnya.

Diakhir Duki juga minta perhatian serius dari Pemerintah pusat maupun Provinsi sebab orang Papua juga bagian dari pada Warga Negara Indonesia.

“Kami bagian dari warga negara Indonesia sehingga kami turut harus diperhatikan sehingga kami merasa bahwa ada keperdulian dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah,” Tutupnya.

(Admin)

Share this Link

Comments are closed.