MK – Pembungkaman ruang Demokrasi di Papua bukan masalah baru bahkan dalam sejarah perjuangan tanpa kekerasan sering mengalami nasib ini. Dulu di India, gerakan yang di namai, Sadyagraha dibawa pimpinan Gandy sempat mengalami nasib yg sama dgn rakyat Papua hari ini. Mereka mengalami kekerasan oleh sekutu Inggris yg berlebihan. Utk Papua bukan baru kali ini, Sekian kali sudah dilakukan oleh Polisi Indonesia secara berlebihan. Tindakan aparat Polisi Indonesia pada Selasa, 10 Mei 2022 terhadap massa demo damai adalah kebiasaan Aparat Indonesia di Papua.
Yang terjadi pada selasa 10 Mei 2022 merupakan bukti Aparat Polisi Indonesia di Papua terlalu berlebihan. Invasi Aparat hadapi massa aksi demo damai di Jayapura Papua serupa Rusia Bombardir Ukraina. Ngeri, Polisi bukan mengamankan jalannya aksi namun justru menjebak dan menembak terhadap massa demo damai serta ditangkap secara brutal. Watak Aparat di negara demokrasi tidak lagi bersahabat dengan landasan negara Bineka Tunggu Ika.
Aksi demo damai rakyat Papua telah menunjukan secara martabat. Massa demo tidak melakukan pukulan balasan walaupun sebagai massa demo mengalami tindakan pemukulan bahkan mengenai tebakan oleh Polisi Indonesia di Papua . Massa rakyat Papua telah tunjukan kesadaran akan melawan secara damai.
Demokrasi di bawah Cengkeraman Oligarki, benar_benar terbukti. Revolusi mental hanya uangkapan manis dibibir bagi rejim yang paling kejam ini. Rakyat Papua di isolasikan oleh kekuasaan Oligarki, sejak awal di caplok secara paksa hingga skarang. Tindakan aparat Indonesia atas massa demo damai di Papua hari ini selasa 10 Mei 2022 adalah bukti ekspresi oligarki secara nyata.
Dapat dijamin atas menyampaikan pendapat di muka umum. Maka dengan tegas disampaikan kepada sdr. Kapolda Papua untuk segera bebaskan Jubir PRP, Jefri Wenda dan Kawan-kawannya yg di Eksekusi secara sepihak tanpa bukti hukum yg dpat menjerat mereka namun justru di kriminalisasi utk bungkam Demokrasi.
Walaupun psikologis rakyat Papua dicobai dgn senjata dan pukul dari Polisi Indonesia di Papua tetapi Rakyat berjuang dgn sadar untuk menolak OTSUS & Pemekaran di Tanah Papua.
(Utuma Wiyai Sek Prima Papua)