Browsing: Cerpen

Harmoni Pagi Di Tanjung Erari

Oleh : Nomen Douw CERPEN – Jam tujuh pagi. Tanjung Erari hampir tenggelam depan sa mata. Air laut sudah naik sebelum sa tiba. Sa tau ini kondisi alam yang biasa bagi orang pesisir, tapi bagi orang gunung kadang bikin kaget. Seperti air mata orang Papua setelah dewa horus menampung air diatas daratan membentu bukit menjadi…

Pulau Hitam

Oleh : Nomen Douw CERPEN – Pria berdarah Inggris berhasil menikahi tuan putri Kerajaan Hitam yang memerintah satu Pulau besar di abab-18. Tuan putri bernama Papuana, keturunan Suku terbesar dari 200 Suku di Pulau Hitam. Kehidupan sebelum perang dunia pertama dimulai tahun 1914. Kerajaan Pulau Hitam, pulau terbesar dunia dengan kehidupan suku yang bersatu menjadi…

Tiga Pertemuan Rahasia

CERPEN – Hotel bintang empat, Biak Beach Maraw mulai dibagun 11 Maret 1991 di bibir pantai kampung Maraw, Biak, Papua. Batu peletakan pertama dilakukan oleh Gubernur Papua, Barnabas Suebu kala itu. Hotel Biak Beach Maraw menjadi hotel termewah di wilayah Indonesia Timur era Kaka Bas hingga Soeharto turun tambuk. Jalur penerbanganpun dibuka dengan cepat dan…

Pulau Moor Mati Rindu

Oleh : Nomen Douw  CERPEN – Ketika seseorang bertanya kepada filsuf Yunani kuno bernama Thales tentang waktu, jawabnya, “Waktu adalah yang paling bijaksana dari semua hal yang ada, karena itu menjadikan segalanya terang.” Rindu mungkin masalah waktu, sepertinya rindu telah berubah ketika media massa datang dengan cepat melalui antena internet. Apakah kita berubah setelah waktu…

Nietzsche dan Pembunuh Tuhan di Papua

Oleh : Nomen Douw CERPEN – Pagi pasar karang ramai dengan akrivitas orang-orang Papua dan orang-orang non-Papua. Ada orang-orang keriting berkulit hitam dan orang-orang berkulit putih berambut lurus. Mereka bersepakat; mencari uang untuk bertahaan hidup, melawan kematian di Papua, kata orang ”Papua surga kecil yang jatuh ke bumi”. Gibe duduk bersama tua-tua dalam pasar karang,…

Doa Mama Muda

Oleh: Nomen Douw CERPEN – Tidak masalah harus begini. Sa (aku) berbangga dan kamu mungkin tidak, sa berpikir itu hak setiap manusia. Setiap jalan adalah kehidupan itu sendiri, harus terjadi dari waktu ke waktu, seperti kehidupan makhluk hidup pada umumnya, tidak terkecuali hanya manusia. Hanya satu tahun terakhir tapi waktu telah menghentikan sukses, seakan kegembiraan…

Sepakbola Tidak Sekedar Fans Dan Euforia

Oleh : Nomen Douw MK – Biar terlihat manusia tidak jadul, nobar (nontong bareng) kali ini (2022) di daerah yang lebih maju karena pembagunan fisik, uang dan teori baru, lebih kurang pembagunan manusia, inilah zaman kompetisi. Berbeda dengan piala dunia delapan tahun lalu (2014), saya nonton laga pembuka di daerah yang jauh dari kota, di…

Sensasi Jalan Pantai Waharia

Oleh : Nomen Douw CERPEN – “Perjalananku bukan Perjalananmu. Perjalananku adalah Perjalananmu.” – Agustinus Wibowo Matahari sore menggigit kulit, aula wakbar sudah bunyi dimana-mana di wilayah kota Nabire (aula wakbar, sebutan suara adzan sebagian orang Papua ketika mendengar). Jarum jam di angka tiga sore. Saya berdiri di pinggir jalan patun (wilayah markas TNI Kabupaten Nabire…

Dua Kampung Di Garis Batas Nabire Papua

MK – Melewati tepi darat dan laut. Teluk Cedrawasih National Park, nampak bukit hutan hijau alami, beberapa kampung tenggelam dalam pohon hijau di tepi pantai, beberapa rumah terlihat mata mulai mengecil, hanya menyala daun seng. Kurang lebih dua ratus meter lagi kami akan sandar di tepi pantai kampung Goni. Kami tolak dari pusat kota jam…

Berpisah Karena Politik 1963

CERPEN – “Perempuan Hamadi West Papua berpisah dengan seorang pria tentara Belanda karena hasil Pepera 1963, walaupun memiliki buah hati bernama Noda” Sewaktu masa transisi Papua dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tercipta. 1 Mei 1963 Untea menyerahkan pulau Papua kepada Indonesia. Cerita ini di kota Holandia West Papua 1962-an. Perempuan asli Papua dan Tentara…

1 3 4 5 6