Manokwari – Penyelesain masalah hunian asrama mahasiswa putra dan putri Fakfak yang terletak di Kampung Anggori, Manokwari antara Pemilik hak Ulayat dan Pemerintah kabupaten Fakfak tidak menemui titik terang.
Persoalan ganti rugi tanah lokasi asrama Fakfak yang belum terselesaikan itu harus membuat mahasiswa Fakfak penghuni asrama angkat kaki dari asrama tersebut pada Minggu,(10/11/24) sore.
Hal itu membuat senator asal Papua Barat, Filep Wamafma menyoroti Pemda Fakfak. Dia menyampaikan, masalah ini tidak akan terjadi apabila Pemda Fakfak aktif dalam melihat problem yang dihadapi mahasiswa di kota studi
“Pemda sudah saatnya menghilangkan hal yang bersifat administrasi birokrasi karena sangat melelahkan, karena hal ini berdampak pada pelayanan konteks implementasi pendidikan didaerah, seperti yang dialami asrama Fakfak manokwari”, ucap Filep saat hadir di tengah mahasiswa Senin, (11/11/24).
Ia meminta agar Pemda Fakfak menyelesaikan kewajiban kewajiban. Jangan kemudian masalah ini berlarut larut dan tidak menciptakan solusi yang konkrit.
“Saya berpesan kepada Pemda Fakfak dan pemerintah provinsi untuk tidak anggap sepele dengan masalah ini, karena anak-anak kita (mahasiswa) membutuhkan kenyamanan, ketenangan untuk studi.
Asrama masih ada problem maka segera ada solusi dan langkah konkrit, saya berharap dengan adanya anggaran pendidikan yang sangat signifikan yang didorong melalui UU Otsus 35 persen, DBH migas, anggaran pendidikan itu ada, anak anak Papua tidak bisa menderita susah soal studi, sangat berdosa apabila anggaran pendidikan besar tapi Masalah asrama tidak tuntas”, ucap dia.
Filep Wamafma juga harap masalah asrama Fakfak dan juga masalah masalah asrama mahasiswa di tanah Papua dan luar tanah Papua harus diselesaikan.
Memastikan Kondisi Mahasiswa Fakfak Aman dan Sehat, Bupati Fakfak ke Jayapura