INTAN JAYA – Usai rapat terbatas dengan mahasiswa di rumah makan nusantara Nabire Kabag Kesra Kabupaten Intan Jaya Anike Bagau, S.Sos menjelaskan bahwa dirinya sudah menerima berbagai keluhan dari mahasiswa dan proses bantuan mahasiswa sudah berjalan.

Anike juga mengatakan ada beberapa alasan kenapa bantuan tersebut beberapa mahasiswa tidak dapat di tahun ini.

“Mahasiswa yang tidak terbayarkan itu kenapa, karena sudah lulus di tahun 2022 dan sudah menerima bantuan study akhir 9 juta. Tidak ada nama di SK. Di forlap Dikti terdaftar tapi sudah 2-3 tahun tidak aktif kuliah sehingga biayanya ditahan. Terdaftar di perguruan tinggi swasta yang belum terlihat di portal diktinya. Portal dikti yang bersangkutan ada keterangan bahwa dikeluarkan dan mengundurkan diri makanya tidak dibayarkan,” Ungkapnya menjelaskan, Rabu (14/06/2023).

Kabag Kesra dan Komisi C DPRD Intan Jaya Saat pertemuan dengan mahasiswa

Katanya mahasiswa sebelumnya telah memalang rumahnya, sehingga Kesra bersama ketua Komisi C DPRD Intan Jaya lakukan rapat bersama mahasiswa untuk dengar pendapat. Selain itu menurutnya bantuan tersebut semester 3 kebawa tidak akan dapat.

“Terus semester 1,2,3 memang tidak dibayarkan. Nomor rekening mahasiswa juga 1 kendala. Kemarin mereka (mahasiswa) datang ke rumah ribut tapi sekarang kami bersama ketua komisi C klarifikasi bersama disini di rumah makan nusantara,” Katanya.

“Didalamnya kita bicara untuk proses penyaluran bantuan ini siapa yang layak kami berikan penjelasan,” Lanjutnya.

Saat ditanyai terkait penyaluran bantuan pendidikan menurut Kabag Kesra Anike Bagau, penyaluran sudah berlangsung dalam 2 minggu

“Sudah 2 minggu sudah melayani transferan. Itu yang tadi hasilnya saya sudah sampaikan bahwa bagi mahasiswa yang merasa dirugikan atau merasa kecewa itu yang mereka buat aksi jadi kami buat pertemuan ini untuk menjelaskan,” Ungkapnya.

Selain itu Kesra juga berikan solusi Bagi mahasiswa swasta yang belum terdaftar di Dikti.

“Ada kami minta surat aktif kuliah mereka di kampus bersangkutan dan krs, khs kartu pengenal mahasiswa itu kami bayarkan,” Terang Anike.

Anike Bagau juga berharap agar mahasiswa tidak membuang waktu banyak dan manfaatkan bantuan pendidikan untuk menyelesaikan pendidikan mereka secepatnya.

“Saya berharap namanya kuliah itu tidak ada yang namanya 6-7 tahun kalau bisa manfaatkan dana pemerintah tepat selesai pada waktunya. Jangan main-main dengan pendidikan,” Harapnya.

Disamping itu ketua komisi C DPRD Kabupaten Intan Jaya Melinus Kobogau, Amd.Par, S.E meminta agar penyaluran bantuan sesuai dengan data yang telah dikirim setiap pengurus mahasiswa yang ada di se Indonesia.

“Kami dari komisi yang membidangi dan pemerintah dalam hal ini Kabag Kesra tetap melihat dari data yang dikirim oleh mahasiswa 17 kota study, kalau data dari luar kami harap jangan buat gerakan tambahan,” Mintanya.

Ia juga mengatakan bantuan tersebut diperuntukkan untuk mahasiswa umum sampai dengan mahasiswa S2.

“Bantuan ini untuk mahasiswa umum mereka yang kuliah sudah semester 4-8 dan juga mereka yang kuliah di kedokteran maupun S2, dan pemerintah sudah sediakan anggaran dari tahun sebelumnya,” Ujarnya.

Bantuan mahasiswa tersebut menurutnya hanya untuk mahasiswa umum dan tidak untuk yang dibiayai oleh pemerintah daerah Kabupaten Intan Jaya.

“Bantuan ini khusus mahasiswa umum tidak diperuntukkan untuk yang dapat beasiswa afirmasi ADEM dan ADIK itu tanggungjawab pemerintah daerah mereka sudah dibeasiswakan, semua biaya mereka sudah difasilitasi oleh pemda. Seperti yang sudah dikirim ke Bandung juga lewat dinas Kesehatan mereka sudah dibiayai oleh pemerintah,” Terang Melinus.

Diakhir Ia berharap agar bantuan mahasiswa tugas akhir menjadi prioritas.

“Kami harap bagi yang akhir study pemerintah membantu dalam tahun berjalan ini,” Harapnya.

(Admin)

Share this Link

Comments are closed.