JAYAPURA – Alexander Gobai, Tokoh Pemuda Papua menegaskan, Agenda Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia ke Papua hanyalah sebuah pencitraan terhadap berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia dan kasus lainnya di Tanah Papua.
” Kami menyayangkan kedatangan Jokowi ke Papua hanyalah sebuah pencitraan diatas penderitaan rakyat Papua,” Kata Gobai kepada awak media, Jumat, (17/03/23).
Kata Gobai, belasan kali Jokowi ke Papua tidak membuahi hasil terhadap masalah di Papua. Kasus HAM Berat, HAM sedang dan Kecil serta Kasus Kemanusiaan lainnya tidak ada titik terang dalam penuntasan.
Rasisme masih tumbuh subur, penahanan Rasisme masih terus terjadi, kasus pelanggaran HAM masih terus terjadi dengan berbagai macam isu dimainkan demi kepentingan tertentu.
Misalnya, di tahun 2024, Kasus HAM di Mapiha (Dogiyai), Jayawijaya, dan kasus lainnya yang tiap hari melayangkan nyawa orang Papua.
“Kami minta Jokowi stop membuat pencitraan di Papua dengan iming-iming bertemu Pemuda Papua di Jayapura dengan memberikan oleh-oleh tanpa melihat berbagai masalah yang disuarakan oleh Pemuda dan rakyat Papua di tanah Papua,” Tegasnya.
Agenda Jokowi bertemu Pemuda Papua di Jayapura , Gobai menanyakan Pemuda Papua siapa yang ditemui.
“Pemuda Papua hari ini sedang bersuara atas derita orang Papua. Mereka bersuara agar Negara melihat bahwa Papua ada masalah yang harus ditangani serius. Bukan datang memberi oleh-oleh sebagai bentuk bantuan yang ujungnya pencitraan,” Ungkapnya.
Gobai berharap, di akhir masa jabatannya sebagai Presiden RI, agar memperhatikan rakyat Papua. Kasus-kasus di Papua ditangani serius oleh Negara.
(Admin)