Share

Maybrat, majalahkribo.com – Gelombang dukungan dari masyarakat, tokoh adat, intelektual hingga pemerintah Distrik Aifat Timur Raya mengalir deras terhadap rencana penerapan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang segera dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Maybrat melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga di wilayah tersebut.

Program inovatif ini direncanakan berpusat di SD YPPK Santo Petrus Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Antusiasme warga tampak jelas dalam kegiatan sosialisasi SSH yang digelar di Aula Pastoran Santo Andreas Ayata, Kamis (4/9/2025).

Kegiatan itu dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maybrat, Hengky Frasawi, bersama Tim SSH dari Universitas Papua (UNIPA) yang diwakili akademisi Herman W. Tubur, dan turut dihadiri Kepala Distrik Aifat Timur Tengah, Iginasius Assem, para anggota DPR, pastor paroki, tokoh masyarakat, dewan guru, serta ratusan warga yang hadir penuh semangat.

Dalam arahannya, Hengky Frasawi menegaskan bahwa pemilihan Aifat Timur Raya sebagai lokus SSH tahun 2025 bukan keputusan yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil perencanaan berjenjang yang mengedepankan asas pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Maybrat.

Ia mengatakan, program ini telah lebih dahulu diterapkan di Mare, Aifat Utara, dan Aitinyo Raya, dan setiap tahap pelaksanaan selalu dievaluasi untuk melihat dampaknya terhadap kualitas belajar anak-anak. Dari pengalaman itu, pemerintah yakin bahwa saatnya Aifat Timur Raya mendapat kesempatan yang sama untuk merasakan manfaat SSH.

Menurutnya, inti dari SSH bukan sekadar menambah jam sekolah, tetapi menghadirkan layanan pendidikan yang menyeluruh bagi anak-anak di daerah 3TP. Model ini, katanya, dirancang agar siswa tidak hanya menerima materi pelajaran akademik, tetapi juga dibekali dengan kegiatan non-akademik yang menumbuhkan karakter, disiplin, dan keterampilan hidup.

Ia menjelaskan bahwa sekitar 12 sekolah dasar siswa-siswinya akan dihimpun di Ayata untuk mengikuti program yang berlangsung selama tiga bulan penuh.

“Hari ini adalah tonggak awal sosialisasi. Kami menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa program SSH ini bukan sekadar coba-coba, melainkan sebuah langkah serius pemerintah untuk menjawab tantangan akses pendidikan di wilayah Aifat Timur Raya. Anak-anak kita akan berkumpul di Ayata, belajar secara terstruktur, dibina dalam aspek akademik dan non-akademik, dan dibimbing oleh guru-guru yang sudah kami siapkan. Harapannya, anak-anak kita tidak hanya pandai di atas kertas, tetapi juga tumbuh dengan karakter dan kemandirian yang kuat,” ungkapnya.

Menurutnya, apabila model ini berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat, maka SSH di Aifat Timur Raya akan dikembangkan menjadi pola berbasis asrama. Dengan begitu, seluruh kebutuhan siswa mulai dari makan, minum, pakaian, hingga tempat tinggal dapat diurus oleh pemerintah selama proses belajar berlangsung.

“Kalau model ini diterima baik oleh masyarakat, maka statusnya bisa ditingkatkan menjadi berbasis asrama. Pemerintah akan menanggung makan, tempat tinggal, pakaian, hingga seluruh kegiatan pembelajaran anak-anak mulai pukul 06.00 pagi sampai 18.00 sore,” jelasnya.

Ia menambahkan, SSH di Aifat Timur Raya bukan hanya soal memperpanjang waktu belajar, tetapi juga menghadirkan model pendidikan terpadu yang menyentuh seluruh aspek kebutuhan siswa.

Sementara itu, Kepala Distrik Aifat Timur Tengah, Iginasius Assem, menyampaikan rasa terima kasih mewakili masyarakat.

“Kami sangat merespons positif program ini. Atas nama masyarakat Aifat Timur Raya, saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah. Kehadiran SSH adalah jawaban atas kerinduan kami terhadap pendidikan yang lebih baik,” ujarnya dengan bangga.

Dukungan juga datang dari kalangan intelektual, salah satunya Thomas Aitrem, mantan Ketua DPRK Maybrat. Ia menilai SSH sebagai program visioner yang dapat mengangkat derajat generasi muda di wilayah aifat timur.

“Pada prinsipnya, kami intelektual Aifat Timur Raya sangat mendukung penuh. Terima kasih kepada Bupati Maybrat dan Dinas Pendidikan yang telah menggagas SSH. Ini adalah ikhtiar mulia untuk membangun SDM agar mampu bersaing dengan saudara-saudara kita di luar,” tegas Thomas.

Perwakilan Tim SSH UNIPA, Herman W. Tubur, dalam kesempatan itu menambahkan bahwa penerapan SSH di Aifat Timur Raya memiliki arti yang sangat strategis bagi pembangunan pendidikan di daerah.

Menurutnya, berdasarkan hasil kajian dan survei lapangan, wilayah Aifat Timur Raya dipandang sebagai salah satu daerah terluar yang masih menghadapi berbagai keterbatasan akses pendidikan, sehingga membutuhkan intervensi khusus melalui model sekolah sepanjang hari untuk memberikan akses pendidikan yang baik bagi generasi di Maybrat secara merata.

Ia menyebut, Kegiatan yang akan dipusatkan di SD YPPK Santo Petrus Ayata bukan sekadar rutinitas tambahan belajar, melainkan bagian dari upaya membangun ekosistem pendidikan yang menyeluruh.

“SSH dirancang agar anak-anak di 12 SD yang ada di sekitar wilayah tersebut dapat berkumpul, memperoleh layanan belajar secara akademik maupun non-akademik, serta dibina dalam aspek karakter dan kedisiplinan. Dengan demikian, siswa tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan siap bersaing,” ucapnya.

Herman menilai keterlibatan masyarakat, tokoh adat, pemimpin agama, hingga para guru yang hadir dalam sosialisasi menjadi bukti nyata bahwa program ini mendapat legitimasi sosial yang kuat. Ia menambahkan bahwa dukungan seperti ini merupakan modal penting bagi keberhasilan pelaksanaan SSH.

Ia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat yang telah memilih Ayata sebagai lokus pelaksanaan, serta kepada seluruh pihak yang dengan sukarela mengambil bagian dalam proses persiapan hingga pelaksanaan nantinya.

Sosialisasi tersebut diakhiri dengan kunjungan ke SD YPPK Santo Petrus Ayata yang dipersiapkan sebagai pusat pelaksanaan program.

“Dengan dukungan yang begitu solid dari seluruh elemen masyarakat, program Sekolah Sepanjang Hari di Aifat Timur Raya diharapkan menjadi model yang baik dalam mencetak generasi cerdas, berdaya saing, dan berkarakter di Tanah Maybrat,” pungkasnya.

Pewarta: Charles Fatie 

About Author

Comments are closed.