Share

Maybrat, majalahkribo.com Jajaran Pengurus Sinode Gereja Pentakosta di Papua Barat (GPd-PB), didampingi Pengurus Klasis Maybrat, melakukan audiensi dengan Bupati Maybrat, Karel Murafer, dan secara resmi menyerahkan dokumen organisasi gereja di ruang kerja Bupati Maybrat, Kamis (9/10/2025).

Audiensi ini menjadi momentum penting setelah delapan tahun GPd-PB berupaya melakukan koordinasi formal dengan Pemerintah Daerah Maybrat. Secara de facto, kegiatan pelayanan dan ibadah gereja selama ini telah berjalan berdampingan dengan sejumlah denominasi lain di wilayah Bumi A3 Maybrat. Melalui penyerahan dokumen ini, GPd-PB kini resmi diakui secara de jure oleh Pemerintah Kabupaten Maybrat.

Sekretaris II GPd-PB, Yohoswa Homer, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Maybrat atas kesediaannya menerima audiensi dan dukungan terhadap keberlangsungan pelayanan gereja.

“Kami badan pengurus Sinode GPd-PB menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Maybrat beserta jajaran atas perkenan dan kesempatan yang diberikan kepada kami. Hari ini kami menyerahkan dokumen organisasi gereja secara resmi dan menyerahkan pembinaan jemaat kepada pemerintah daerah sebagai mitra dalam pembinaan iman di Kabupaten Maybrat,” ujar Yohoswa.

Dalam kesempatan tersebut, GPd-PB juga melaporkan adanya sejumlah kendala dalam penyaluran insentif bagi para hamba Tuhan yang sebelumnya telah diberikan oleh pemerintah daerah namun tidak sepenuhnya diterima oleh yang berhak. Pihak sinode berharap agar Bupati dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat agar insentif tersebut tersalurkan secara benar.

Selain itu, Sinode GPd-PB juga menyampaikan keputusan organisasi terkait pemberhentian Pendeta Yance Sikitrit dari jabatannya sebagai pelaksana tugas Ketua Klasis Maybrat. Sebagai pengganti sementara, Sinode menunjuk Pendeta Marthen Isir sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Klasis, dan Pendeta Melianus Kambuaya sebagai Sekretaris, sambil menunggu hasil musyawarah definitif yang dijadwalkan sebelum 21 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Yohoswa Homer menegaskan bahwa GPd-PB berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Karel Murafer.

“Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam pelayanan rohani, sosial, dan pembangunan masyarakat di Bumi A3 Maybrat. Gereja hadir bukan hanya membina iman, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat persatuan dan mendukung arah pembangunan daerah,” tegasnya.

Bupati Maybrat Karel Murafer menyambut baik kehadiran jajaran pengurus GPd-PB serta menerima secara resmi dokumen organisasi tersebut.

“Dokumen ini saya terima secara resmi. Dengan keabsahan yang ada, kami akan menindaklanjuti sesuai kebijakan yang berlaku. Kami berharap GPd-PB segera menggelar musyawarah pemilihan ketua klasis definitif di Kabupaten Maybrat,” ujar Bupati.

Ia juga berpesan agar kehadiran GPd-PB di Kabupaten Maybrat dapat menjadi kekuatan pemersatu antarumat beragama dan denominasi gereja, serta mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan di segala bidang.

“Kita berharap GPd-PB dapat menjaga persatuan dan kesatuan serta mendukung kebijakan pembangunan pemerintah daerah,” tambahnya.

Pewarta: Charles Fatie. 

About Author

Comments are closed.