Menjelang peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH) Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana WK tinjau kesiapan acara pada Kamis, 16 Maret 2023, di Kecamatan Abepura, Jayapura, Papua.

Teddy Lhaksmana WK mengapresiasi kesiapan presentasi dari masing-masing booth yang akan tampil di hadapan Presiden Jokowi. Kendati kemudian, masing-masing narator tetap harus berlatih hingga pelaksanaan acara.

“Saat presentasi nanti, tetap yakin dan fokus tentang materi yang akan disampaikan. Narator juga harus siap menjawab pertanyaan presiden saat presentasi booth berlangsung,” ujarnya di sela-sela peninjauan.

Saat peninjauan, Teddy melakukan video conference dengan perwakilan anak-anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI). Ia juga didampingi empat anggota PMI yang memiliki usaha di berbagai bidang, seperti pengusaha ayam petelur dari Kota Jayapura. Pengusaha ternak babi dari Manokwari, dan pemilik perkebunan jagung di Tambrauw. Serta pengusaha bengkel sapi dan perkebunan jagung di Fakfak.

Salah satu anggota PMI, Abdul Wahab dari usaha bengkel sapi dan perkebunan jagung, menyebutkan progres peternakan sapinya yang saat ini sudah memiliki sekitar 50 ekor sapi. Hal ini merupakan hasil dukungan dari PMI terhadap tata kelola dan manajemen ternaknya serta konektivitas dengan pemerintah daerah. ” Integrasi dan sinergitasnya cukup baik sehingga program-programnya dapat terlaksana,” kata Abdul.

Selama peninjauan, persiapan sudah terbilang cukup tinggi. Salah satu Booth yang akan menampilkan presentasi menarik perhatian, yaitu aplikasi Containder (Bersih Sampah) dan Papua Pacific Park. Aplikasi tersebut dibuat oleh talenta-talenta muda Papua yang memiliki passion dalam dunia digital.

Founder Containder, Irsanto Andi Imbiri, menjelaskan aplikasi ini membantu pengelolaan sampah sehingga mempermudah masyarakat untuk melaporkan atau menyampaikan aspirasi terkait keluhan lingkungan yang kotor. Berawal dari komunitas peduli lingkungan, aplikasi ini dibangun sejak 2022.

“Containder diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang buruk terutama karena sampah. Aplikasi ini akan mudah dipantau Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebersihan (Business to Government) terkait tempat sudah dibersihkan dan belum,” kata Irsanto.

Selanjutnya, Founder Papua Pacific Park, Daniel Sedik menyampaikan aplikasi ini fokus pada ekosistem wisata. Membantu masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam bisnis pariwisata. Serta mengeksplorasi wisata Papua agar lebih dikenal masyarakat.

“Papua Pacific Park sebagai aplikasi untuk menyediakan tour dan wisata di wilayah Papua. Selama ini, wisata Papua hanya mengenal Raja Ampat, padahal masih banyak destinasi wisata lainnya,” ujarnya.

Share this Link

Comments are closed.