NABIRE – Dalam diskusi peluncuran buku ”Riwayat Gunung dan Silsilah Laut” oleh Makassar Biennale (MB) di Cafe Komoke Nabire Papua Tengah, tiga Narasumber yang hadir, Andreas Pekey (Wakil Direktur RSUD DOK II Jayapura Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan), Yermias Degei (Pegiat Literasi), Anwar Jimpe Rachman (Direktur Makassar Biennale) menyampaikan beberapa pesan penting untuk tim kerja Makassar Biennale Nabire dan lebih umumnya kepada generasi muda Papua, Selasa (05/07/2023) kemarin.
“Ketika kita tidur-tidur orang lain sedang bekerja siang dan malam. Saatnya anak muda Papua sekarang mulai banyak belajar. Buat buku dan diskusi hari ini muda-mudahan menjadi refrensi kedepan untuk kita,” pesan Andreas Pekey pada audensi disesi penutup acara.
“Buatlah sesuatu, mulailah sesuatu, kalau itu sejalan dengan kehendak Tuhan, mudah-mudahan itu jadi. Terimakasih untuk semua yang bekerja,” lanjut Andreas Pekey.
Direktor Makassar Biennale (MB), Anwar Jimpe Rachman, menyampaikan pesan optimis kepada anak-anak muda Nabire yang hadir. Ia mengajak agar memulai menulis hal apa saja dan menulis sesuatu yang kecil ketimbang persoalan yang besar-besar bersama komunitas, teman tetangga dan siapa saja.
“Teman-teman sesungguhnya saya terharu karena dari banyak diskusi kota, diskusi di kota lain Papua lah yang kalau mau dibilang stamina antusiasnya besar, kami itu, di kota lain mampunya diskusi 2 jam, tadi saya hitung-hitung, ini sudah 3 jam, tadi saya kirim di group, gila Nabire!!, maksud saya begini, ada harapan dengan stamina ini, teman-teman mau mendengar, teman-teman mau berdialog,” ucap Anwar Jimpe Rachman, Direktur Makassar Biennale kepada audensi.
“Cuma mungkin, bisa jadi, saya tebak saja, metode yang dipikir terlalu harus besar-besar, mulai kecil-kecil saja dulu, tidak perlu ada metode, intinya ya menulis, ya menulis saja, bukan kelasnya dibikin menulis, ya menulis, bukan berpikir, menulis saja, bahkan sebenarnya menulis itu dilatih tangan dulu, nanti dipikir yang mau ditulis. Saya kira teman-teman perlu lakukan dari teman sebantaran, sebaya, sekomunitas, tetangga, teman-teman nongkrong harus dimulai, intinya mau,” lanjut Anwar Jimpe Rachman.
Buku Riwayat Gunung dan Silsilah Laut merupakan kumpulan tulisan hasil penelitian dari 5 daerah, diantaranya Makassar, Parepare, Pangkep Labuan Bajo dan Nabire. Pada tahun 2021, Makassar Biennale (MB) menerbitkan buku dengan subtema ”Sekapur Sirih” dan judul buku ”Ramuan di Segitiga Wallacea” buku pertama untuk empat kota dengan 15 tulisan hasil riset. Untuk mendapatkan kedua buku tersebut, dapat menghubungi tim kerja Makassar Biennale (MB) di empat kota diatas.
Reporter : Nomen Douw