Maybrat, majalahkribo.com — Seorang pemuda Kampung Seya, Kabupaten Maybrat, Naftali Kinho, menyuarakan kritik keras terhadap pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2024. Ia menilai penggunaan dana yang mencapai lebih dari Rp958.800.000 itu tidak tepat sasaran dan belum memberi manfaat nyata bagi sebagian besar warga.
Menurut Naftali, program pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat yang seharusnya menjadi prioritas tidak berjalan maksimal. Ia menyebut hanya sebagian kecil warga yang menerima manfaat, sementara mayoritas masyarakat tidak merasakan dampak dari anggaran desa tersebut.
“Dari Rp958.800.000 lebih yang dianggarkan, masyarakat hanya melihat satu program fisik yang dibangun, itu pun nilainya kecil. Mayoritas warga, sekitar 324 orang sesuai DPT kampung, tidak mendapatkan manfaat langsung. Hanya 15–20 orang saja yang disentuh melalui bantuan langsung tunai (BLT),” ujar Naftali Kinho, Sabtu (25/9/2025).
Naftali juga menyoroti kepemimpinan Kepala Kampung Seya, Paulus Nauw, yang menurutnya gagal menjalankan pemerintahan desa secara transparan. Ia menuding banyak program yang tidak berjalan, termasuk dana pendidikan yang seharusnya dialokasikan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di kampung tersebut.
“Sejak kepala kampung ini terpilih, banyak program yang tidak berjalan. Dana pendidikan yang seharusnya membantu pemuda melanjutkan sekolah hingga SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi tidak terealisasi. Padahal kampung kami sangat membutuhkan SDM yang berpendidikan,” tambahnya.
Atas dugaan ketidaktepatan penggunaan anggaran itu, Naftali meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan aparat pengawas keuangan daerah segera turun melakukan audit menyeluruh terhadap realisasi Dana Desa tahun 2024, terutama pada sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Ia juga mendesak agar pencairan Dana Desa tahap kedua ditunda sampai hasil pemeriksaan dipublikasikan secara transparan kepada masyarakat.
“Kalau tidak ada audit, kami khawatir dana tahap kedua kembali tidak tepat sasaran. Pemerintah jangan menutup mata. Ini menyangkut hak seluruh warga kampung, bukan hanya kelompok tertentu,” tegasnya.
Naftali memastikan pihaknya akan segera mengumpulkan bukti serta menyiapkan laporan resmi kepada aparat berwenang terkait dugaan penyalahgunaan Dana Desa di Kampung Seya. Ia berharap langkah ini dapat menjadi pintu masuk perbaikan tata kelola pemerintahan kampung demi kepentingan masyarakat luas.