Share

Maybrat, majalahkribo.com- Pemerintah Kabupaten Maybrat resmi meluncurkan penyaluran bantuan Program Perlindungan Hari Tua (Paitua) bagi para lanjut usia (lansia) pada Rabu, 26 November 2025, yang berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah. Launching dipimpin langsung oleh Bupati Maybrat, Karel Murafer, didampingi Sekretaris Daerah Ferdinandus Taa serta perwakilan Dinas Sosial Provinsi Papua Barat Daya.

Program Paitua merupakan bantuan sosial yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua Tahun Anggaran 2025, dengan total nilai Rp250.000 per bulan bagi setiap lansia—Rp100.000 berasal dari Pemerintah Kabupaten dan Rp150.000 dari Pemerintah Provinsi.

Bantuan ini menyasar lansia berusia 60 tahun ke atas, atau ≥70 tahun khusus bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat.

Dalam sambutannya, Bupati Karel Murafer menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perhatian kepada para orang tua di usia senja.

“Di usia lanjut, banyak dari orang tua kita yang sudah kesulitan berjalan, ada yang sakit, dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Mereka punya hak untuk mendapatkan bantuan ini,” ujar Bupati.

Ia menambahkan bahwa tahun ini terdapat 96 penerima baru bantuan Paitua di Kabupaten Maybrat.

Bupati juga menekankan pentingnya pendataan yang akurat agar bantuan dapat diterima tepat sasaran. “Saya harap dinas yang menangani penyaluran ini supaya mendata dengan baik agar bantuan benar-benar masuk ke rekening penerima manfaat,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia secara simbolis menyerahkan bantuan yang telah terakumulasi selama 12 bulan dengan total Rp3 juta per orang. “Hari ini kami menyerahkan bantuan sebesar tiga juta rupiah yang merupakan penerimaan terakhir untuk tahun anggaran berjalan,” tegasnya.

Setelah acara launching, penyaluran bantuan dilakukan secara keliling oleh Dinas Sosial Kabupaten Maybrat bersama pendamping PKH dan BPNT pada empat zona di 24 distrik. Setiap lansia menerima buku tabungan dan kartu ATM yang telah terisi saldo sesuai hak mereka.

Kepala Bidang Sosial Ekonomi, Sosial Budaya BAPPERIDA Provinsi Papua Barat Daya, Flora Kareth, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat atas dukungan penuh sejak program ini berjalan.

“Program ini sudah berlangsung sejak 2023 sampai hari ini, dan sesuai arahan pimpinan, program akan berakhir tahun ini. Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan seluruh jajaran yang telah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh kabupaten/kota di Papua Barat Daya telah menyalurkan bantuan hingga 28 November 2025 sebagai batas akhir pencatatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat, Magdalena Tenau, menjelaskan bahwa program Paitua di kabupaten tersebut telah berjalan baik sejak 2023. Pada tahun pertama, sebanyak 831 lansia telah menerima bantuan dalam bentuk buku rekening dan ATM, dan pada 2024 jumlah penerima meningkat menjadi 864 orang. Untuk 96 penerima baru tahun 2024, penyaluran dilakukan langsung ke lapangan setelah launching.

“Di dalam buku tabungan itu sudah ada Rp3 juta. Lansia bisa tarik seluruhnya atau sisakan saldo, sesuai kebutuhan mereka,” jelasnya.

Magdalena juga berpesan agar bantuan benar-benar dimanfaatkan oleh para orang tua penerima. “Jangan kasih cucu atau anak. Mereka punya tanggung jawab masing-masing. Ini uang khusus untuk kebutuhan orang tua: makan, minum, berobat, atau kebutuhan ibadah,” tuturnya.

Dengan terlaksananya launching ini, Pemerintah provinsi dan juga Kabupaten kota di Papua barat daya menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan lansia serta memastikan bahwa bantuan sosial dari pemerintah benar-benar diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan.

Pewarta: Charles Fatie 

About Author

Comments are closed.