Share

FAKFAK – Umat Katolik Paroki Santo Yosep Fakfak dengan penuh khidmat mengikuti Perayaan Ekaristi Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, dan Yusuf, yang dilangsungkan pada Minggu, 28 Desember 2025, di Gereja Paroki Santo Yosep Fakfak.

Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Pastor Alex Fabianus, Pr, dan diikuti oleh umat dari berbagai lingkungan paroki. Suasana misa berlangsung dalam nuansa Natal yang penuh sukacita sekaligus reflektif, mengingatkan umat akan panggilan keluarga Kristiani di tengah tantangan kehidupan zaman ini.

Dalam homilinya, Pastor Alex Fabianus, Pr menegaskan bahwa Keluarga Kudus bukanlah keluarga tanpa masalah, melainkan keluarga yang tetap setia pada rencana Allah meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan. Ia mengajak umat untuk tidak memandang keluarga hanya dari sisi ideal, tetapi dari sudut iman dan realitas hidup yang sesungguhnya.

“Keluarga Kudus sendiri mengalami penderitaan, ketidakpastian, bahkan menjadi keluarga pengungsi. Namun mereka tidak pernah kehilangan iman dan ketaatan kepada Allah,” ungkap Pastor Alex.

Mengacu pada Injil Lukas (2:41–52), Pastor Alex menyoroti kisah Yesus yang tinggal di Bait Allah saat berusia dua belas tahun. Peristiwa ini, menurutnya, memperlihatkan dinamika kehidupan keluarga yang tidak selalu mudah, tetapi justru menjadi ruang pertumbuhan iman dan ketaatan.

Ia juga menekankan keteladanan Santo Yusuf sebagai sosok ayah yang taat dan bertanggung jawab. “Yusuf adalah pribadi yang tidak banyak bicara, tetapi sungguh mendengarkan kehendak Tuhan dan bertindak demi keselamatan keluarganya,” katanya.

Selain itu, Pastor Alex mengajak umat untuk menghayati pesan Santo Paulus dalam bacaan kedua, khususnya tentang hidup dalam kasih, kerendahan hati, kesabaran, dan saling mengampuni dalam keluarga. Nilai-nilai ini menjadi dasar penting bagi keluarga Kristiani untuk tetap kokoh di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi.

Perayaan Pesta Keluarga Kudus ini menjadi momentum bagi umat Paroki Santo Yosep Fakfak untuk merefleksikan kembali peran keluarga sebagai gereja rumah tangga, tempat iman ditumbuhkan dan kasih Allah dihadirkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Misa ditutup dengan doa khusus bagi keluarga-keluarga di paroki agar senantiasa setia, saling mengasihi, dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup mereka.

About Author

Comments are closed.