Minggu Palma adalah salah satu perayaan penting dalam kalender liturgi Katolik yang memperingati kedatangan Yesus Kristus ke Yerusalem sebelum penderitaan-Nya yang kudus.
Perayaan ini jatuh pada Minggu sebelum Paskah, minggu terakhir dalam masa Prapaskah. Minggu Palma menandai awal dari Minggu Sengsara, yang merupakan minggu-minggu terakhir dalam hidup Yesus sebelum Penyaliban-Nya pada Jumat Agung.
Apa Itu Minggu Palma?
Perayaan Minggu Palma menggambarkan peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem yang dirayakan dengan kegembiraan pengikut-Nya. Menurut Injil, Yesus memasuki Yerusalem dengan seekor keledai, lalu orang-orang menyambut-Nya dengan daun-daun palem sebagai tanda penghormatan dan kekaguman.
Hal inilah yang menjadi dasar perayaan Minggu Palma, saat umat Katolik mengadakan prosesi dengan daun-daun palma atau ranting-ranting dedaunan lainnya. Dilakukan sambil bernyanyi dan memuji serta menghayati kisah kedatangan Yesus ke Yerusalem.
Jadi, apa itu Minggu Palma berkaitan dengan kegiatan Misa Palma yang merayakan kedatangan Yesus ke Yerusalem. Selama Misa, daun-daun palma diberkati dan umat Katolik membawa pulang daun-daun tersebut sebagai tanda kesucian dan berkat.
Selama prosesi, umat Katolik juga mengenakan jubah merah, warna liturgis yang melambangkan semangat pengorbanan dan penderitaan Kristus. Di gereja, pembacaan Injil tentang kedatangan Yesus ke Yerusalem dibacakan untuk mengingatkan umat akan makna yang mendalam dari peristiwa tersebut.
Berdasarkan buku Memahami Rabu Abu, Prapaskah, dan Minggu Palma: Seri Pelayan Liturgi, I. Marsana Windhu, 2017, Minggu Palma mengajarkan umat Katolik untuk merenungkan makna pengorbanan dan penderitaan Kristus.
Selain itu mengajak umat untuk mengikuti jejak-Nya. Mulai dari dalam kesetiaan, pengabdian, sampai dengan bentuk kasih yang tanpa syarat.
Perayaan Minggu Palma memberi umat Katolik kesempatan untuk memulai perjalanan rohani mereka menuju Paskah. Perjalanan rohani yang dengan penuh kesadaran akan makna penebusan dan kebangkitan Kristus.
apa itu Minggu Palma adalah momen yang penting dalam kalender liturgi Katolik. Perayaan ini menandai awal dari Minggu Sengsara, mengajak umat Katolik untuk merenungkan makna penderitaan dan pengorbanan Kristus. Serta mempersiapkan hati untuk memasuki periode Paskah yang penuh berkat dan keselamatan.