INTAN JAYA – Ketua komisi C DPRD Kabupaten Intan Jaya Melinus Kobogau, Amd.Par, S.E kepada Majalah Kribo mengatakan bahwa mendukung himbauan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan.
Dan menurutnya saat ini pendidikan di Kabupaten Intan Jaya sudah lumpuh total selama kurun waktu kurang lebih 3 Tahun, penyebabnya ada dua faktor yang diuraikan oleh Ketua komisi C sendiri.
“Mulai dari tahun 2019 sampai sekarang 2022 masih terjadi konflik di Intan Jaya, akibatnya pendidikan lumpuh total. Pendidikan sendiri lumpuh total akibat 2 faktor, yang pertama adanya kontak senjata antara TNI-Polri dan OPM yang terus baku tembak sampai masuk pada tahun 2022 ini. Faktor ke 2 itu pandemi Covid-19 yang membuat pendidikan di Intan Jaya lumpuh,” Ujarnya, Kamis (10/2/2022).
Dirinya juga mengatakan bahwa lembaga DPRD sangat mendukung himbauan yang telah dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Intan Jaya Apolos Bagau, S.T.
“Saya sebagai ketua komis C DPRD Kabupaten Intan Jaya yang membidangi pendidikan dan kesehatan, mendukung apa yang dihimbau oleh kepala Dinas P dan P kepada Guru Honorer, Guru ASN dan staff yang ada untuk segerah naik untuk menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti sedia kala. Kami lembaga DPRD juga mendukung kepala Dinas P dan P agar aktivitas pendidikan tahun ini sudah harus berjalan normal kembali. Terutama ada 2 Distrik yaitu Sugapa dan Homeyo,” ungkap Melinus Kobogau.
Ia juga cerita sedikit soal Pendidikan yang berjalan tidak normal di ibukota Kabupaten di Sugapa.
“Terutama Ibukota Kabupaten Distrik Sugapa, ada beberapa SD yang aktivitas belajar mengajar berjalan namun kalau ada kontak senjata mereka berhenti tapi berjalan normal kembali jika kontak senjatanya berhenti. Harapan kami dengan adanya himbauan Kepada Dinas P dan P ini para guru beserta honorer bisa aktifkan kembali kegiatan belajar mengajar, terutama SD, SMP dan SMA,” terangnya dengan harapan pendidikan bisa berjalan normal kembali.
Melinus Kobogau juga mengakui bahwa Distrik Homeyo merupakan daerah zona aman dari konflik bahkan masyarakat meminta agar para guru aktif kembali dan membuka sekolah yang sudah lama tidak dibuka.
“Terus untuk Distrik Homeyo itu aman tapi sejak konflik sampai hari ini sekolah sudah tidak aktif, padahal harapan masyarakat Homeyo untuk tahun 2022 para guru bisa aktifkan kembali sekolah karena Distrik Homeyo daerah aman, bahkan TK saja aktivitas belajar mengajar sudah berjalan normal sudah lama,” terangnya.
Ia juga tak lupa meminta kepala Dinas Pendidikan untuk mengutamakan rehab berat sekolah yang sudah tidak layak digunakan agar tahun ini juga proses belajar mengajar diaktifkan kembali.
“Terus untuk pekerjaan fisik pemerintah daerah sudah sediakan beberapa anggaran untuk rehab berat seperti SMP Negeri 2 Homeyo. Saya harap kepala Dinas utamakan pekerjaan ini agar proses belajar mengajar harus dilaksanakan di tahun ini juga,” mintanya.
Diakhir dirinya juga menyampaikan agar jadi perhatian bagi parah guru bahwa khususnya Distrik Homeyo aman untuk para guru kembali bertugas.
“Untuk keamanan di Distrik Homeyo aman jadi para guru dan honorer segerah kembali untuk aktifkan kembali sekolah yang sudah lama tidak dibuka,” terangnya diakhir.
(Admin/DZ)