FAKFAK – Kapal pesiar mewah Scenic Eclipse II berbendera Bahama kembali menyusuri perairan timur Indonesia. Membawa sebanyak 384 wisatawan mancanegara, kapal tipe Emerald Yacht sepanjang 168 meter dengan bobot 17.592 GT ini berkesempatan singgah di dua destinasi eksotik: Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Teluk Berau, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Persinggahan pertama terjadi di Flores Timur, pada Kamis (10/7/2025). Di sana, para wisatawan menikmati tur budaya khas etnis Lamaholot dengan mengunjungi Kampung Bantala (Lewotala) dan Kawaliwu. Mereka disambut hangat oleh masyarakat lokal dan terlibat langsung dalam kegiatan adat serta ritual tradisional, menciptakan pengalaman wisata yang otentik dan berkesan.
Dua hari kemudian, Minggu (13/7/2025), Scenic Eclipse II kembali mencuri perhatian publik ketika terpantau memasuki wilayah perairan Kokas, Fakfak, sekitar pukul 07.00 WIT. Berbeda dari kunjungan sebelumnya di Flores Timur, wisatawan kali ini tidak turun ke daratan. Mereka memilih menjelajahi keindahan Teluk Berau menggunakan speed boat, lalu kembali ke kapal dalam waktu kurang dari satu jam.
“Mereka hanya menikmati panorama Andamata dari laut, tidak ada aktivitas diving,” jelas Hamid, petugas Otoritas Kesyahbandaraan Fakfak.
Meski singkat, panorama Teluk Berau tetap berhasil memikat hati para pelancong. Dari atas geladak kapal, wisatawan tampak santai menikmati gugusan pulau karst yang menghijau, air laut sebening kristal, serta langit cerah yang menaungi perairan Fakfak.
Teluk Berau, yang dikenal pelaut Eropa sebagai Mac Cluer Gulf, merupakan kawasan kaya sejarah dan arkeologi. Sejak tahun 1930-an, para peneliti Jerman telah mencatat keberadaan gua penguburan, lukisan prasejarah di tebing karst, serta situs penting seperti Masjid Patimburak dan makam putri duyung di Pulau Ota.
Wilayah ini juga menyimpan peninggalan Perang Dunia II di Distrik Kokas, termasuk goa perlindungan dan relik tentara Jepang, menjadikan Fakfak bukan hanya indah secara alamiah tetapi juga kaya nilai historis.
Penumpang Scenic Eclipse II mayoritas berasal dari Australia, disusul wisatawan dari Rusia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Kanada, Korea Selatan, hingga beberapa dari Indonesia. Kapal ini dikenal sebagai kapal ekspedisi mewah yang ramah lingkungan, dirancang khusus untuk menjelajahi destinasi eksotis di kawasan Asia Pasifik.
Berlabuh hanya beberapa jam, kapal akhirnya meninggalkan Fakfak sekitar pukul 13.00 WIT.
Kunjungan Scenic Eclipse II ke Fakfak dan Flores Timur menunjukkan meningkatnya ketertarikan wisatawan internasional terhadap destinasi-destinasi di Indonesia Timur. Dengan potensi budaya, sejarah, dan alam yang luar biasa, dua daerah ini kian dilirik sebagai jalur pelayaran eksklusif dunia.
Editor: Ronaldo Josef Letsoin