INTAN JAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Intan jaya Agus Bagau, S.KM., Kes kepada media majalah kribo mangatakan bahwa program penerimaan mahasiswa kelas khusus yang telah dibuka penerimaannya tersebut nantinya akan dikirim ke Bandung sebanyak 70 siswa saja dari sebanyak 200 orang yang ikut seleksi.
Pengiriman siswa tersebut diketahui akibat terjadi konflik senjata yang berkepanjangan membuat banyak tenaga medis yang meninggalkan tempat tugas lebih parahnya lagi sudah ada 2 orang korban.
“Program kelas khusus pemerintah Kabupaten Intan Jaya filosofinya begini, kami lihat di Intan Jaya ini sangat rawan konflik Politik antara TPN-OPM dengan TNI-Polri, sehingga disetiap Puskesmas itu staf dari luar itu tidak bisa masuk kerja di Puskesmas. Tenaga tidak ada disana terjadilah kekosongan kita lihat di Intan Jaya ini anak asli itu sangat kurang sekali yang sekolah di bidang kesehatan. Sehingga begitu terjadi konflik kekosongan tenaga terjadi disana. Apalagi 2019 terjadi ada gejolak serta pada masa Covid itu ada 2 tenaga kita dibunuh 1 meninggal namanya Heniko Somau yang kedua ada Almalek yang sampai hari ini beliau masih hidup tapi dalam keadaan cacat. Begitu lihat kondisi itu teman-teman staf dari luar mereka tinggalkan Puskesmas,” Ungkapnya, Minggu (2/4/2023) di Nabire.
Dirinya juga menjelaskan, ketika dirinya dipercayakan untuk memimpin Dinas Kesehatan dan Pj Bupati memintanya untuk menyelesaikan persoalan di Dinasnya serta mengaktifkan kembali semua Puskesmas serta 3 solusi yang ditawarinya diantaranya tenaga medis kontrak dan mengirim siswa sebagai jangka panjang.
Mahasiswa yang akan dikirim semua biaya sudah ditanggung Pemerintah daerah seperti biaya kuliah, pemondokan, serta ongkos transportasi.
“Puskesmas yang sementara ini ada di Intan Jaya itu ada 6 Puskesmas, di Sugapa, Agisiga, Mbiandoga, Wandai dan Homeyo. Nah ini terjadi kekosongan setelah saya diberi tanggungjawab 3 Bulan yang lalu oleh PJ Bupati Intan Jaya. Beliau sampaikan ke saya kira-kira untuk mengatasi kekosongan tenaga di Puskesmas itu kira-kira harus seperti apa?. Dan itu masuk dalam 100 hari kerja Bupati dan saya tawarkan 3 solusi, pertama mengaktifkan kembali tenaga yang ada, kedua jangka menengah adalah kita lakukan kontrak tenaga kesehatan, kontrak tenaga ini kami sudah buka formasi juga tenaga yang sudah jadi tapi khusus OAP atau orang Intan Jaya yang sudah selesai kita bisa kontrak 1 tahun tapi kita tidak menjanjikan mereka pegawai Negeri, kita hanya kontrak saja tenaga kontrak yang kita sedang rekrut dan dibutuhkan kurang lebih sekitar 50 orang tenaga kontrak, lalu untuk jangka panjangnya kita sedang membuka program penerimaan mahasiswa kelas khusus murni dibiayai oleh Pemerintah Intan Jaya mengalokasikan ke Dinas Kesehatan dan kami kelola semua dibiayai tugas mereka hanya sekolah saja,” Jelas Bagau.
Kata Bagau, dari target sebelumnya 100 orang menjadi 70 orang disebabkan karena minimnya anggaran untuk membiayai para mahasiswa yang akan diberangkatkan nantinya.
“Rencana kami mau sekolahkan 100 orang tapi Dana kami tidak cukup, Dana kita kurang lebih 5 miliar lebih sehingga untuk membackup 100 orang tidak cukup kami harus kurangi jumlah mahasiswa hingga hanya 70 orang yang kami bisa membiayai,”Kata Kepala Dinas Kesehatan.
Dalam perekrutan mahasiswa khusus yang akan diberangkatkan ke Bandung nantinya diketahui sudah ada kerjasama antara Pemerintah dan Kampus terkait dan saat ini untuk perekrutannya sudah sampai pada tahapan adminitrasi, dijelaskan pula secara rinci 70 orang yang akan dikirim oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya.
“Lalu tahapan yang sedang kami lalui hari ini adalah seleksi adminitrasi dan nanti bulan Mei kami akan lakukan wawancara dan dan tes kompetensi, setelah itu kami hanya ambil 70 orang saja. Nah 70 orang ini 5 orang Tenaga gizi, 5 orang masuk di akademi Gizi 3 tahun, akademi lingkungan 5 orang, Farmasi atau Apoteker 10 orang, Analis Kesehatan 10 orang, Perawat 20 orang terus Bidan 20 orang ini semua kami titip di Bandung. Kami sudah lakukan kerjasama antara Pemerintah Intan Jaya dengan Poltekes Kemenkes Bandung dan Institut Kesehatan Imanuel Bandung karena disana sekolah Kristen dan tentunya kepribadian dan skill Kan lebih baik,” Jelasnya lagi.
Kata Agus Bagau, selain pengiriman mahasiswa ke Bandung pembiayaan mahasiswa Kedokteran di Universitas Cendrawasi (Uncen) Papua khususnya dari Kabupaten Intan Jaya Kementerian Kesehatan siap membiayai pendidikan mereka hingga selesai.
“Dari sisi pembiayaan juga kami sudah meloby ke Kementrian Kesehatan mudah-mudahan saja ada beberapa bagian yang mereka ambil dan melakukan pembiayaan. Lalu kami juga sedang rekrut mahasiswa Kedokteran mahasiswa kedokteran ini kalau jumlahnya cukup kami akan mencoba membangun komunikasi dengan pihak Uncen supaya mereka bisa rekrut anak-anak kami disana dan ada solusinya kemarin kami ketemu dengan Kementerian Kesehatan berapa orang saja yang dititip di UNCEN mereka siap membiayai selain dari bantuan Pemerintah Intan Jaya tetapi ada kekurangan lain itu tanggungjawab oleh Pemerintah Intan Jaya,” Katanya lagi.
“Dengan harapan 3 tahun atau 5-6 tahun kedepan kita sudah memiliki tenaga Kesehatan yang mumpuni yang memiliki kemampuan memiliki intelegensi yang baik, untuk bisa bertahan dan melayani masyarakat itu target kami hari ini,” Lanjutnya.
Kepala Dinas Kesehatan juga mengatakan bahwa pihkanya membuka 10% untuk suku Mee yang ingin melanjutkan Pendidikan dari program khusus yang sedang direkrut tersebut,
:Yang daftar sudah lebih dari 200 -an orang tetapi yang kami rekrut itu yang tamatan pada 2 tahun terakhir jadi kami akan rekrut itu benar-benar baru selesai dan kemampuan dia masih segar sehingga berpeluang bersaing disana. Dalam perekrutannya asal Intan Jaya yaitu Moni, Dani, Ndauwa dan Wolani tapi kami beri ruang 10% untuk anak dari suku Mee kami beri kesempatan kita percaya mereka akan kerja karena mereka adalah bagian dari kami,” Ungkapnya.
Dirinya juga tak lupa meminta dukungan dari berbagai aspek untuk mendorong program khusus dalam pengiriman Mahasiswa ke Bandung untuk meningkatkan SDM Intan Jaya.
“Saya minta dukungan dari semua aspek, kalau kami gagal silahkan dikoreksi kalau ada tujuan baik kedepan kami harus diberi dukungan dari semua aspek terutama kaum intelektual, kaum politisi dan semua yang bekepentingan. Ini program pertama yang kami lakukan untung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Intan Jaya,” Mintanya.
Diakhir Ia menegaskan bahwa Dinas Kesehatan siap mengirim mahasiswa khususnya di bidang kesehatan ke Bandung.
“Kami sudah siap untuk kirim 70 orang ke Bandung” Tegasnya.
(Admin)