Sorong, majalahkribo.com – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Papua Barat–Papua Barat Daya secara resmi membuka kegiatan Advanced Training (Latihan Kader III/LK III) yang digelar di Kabupaten Raja Ampat, Kamis (11/12/2025).
Pelatihan kader tingkat lanjut ini dirancang sebagai ruang pendalaman intelektual, kajian geopolitik Pasifik, serta penguatan etika ekologis bagi kader HMI di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kegiatan LK III mengusung tema “Raja Ampat sebagai Simpul Geo-Peradaban: Dialektika Kader HMI, Geo-Strategi Pasifik, dan Etika Ekologi Pembangunan.” Tema tersebut dipilih untuk menegaskan posisi strategis Raja Ampat, tidak hanya sebagai kawasan dengan kekayaan ekologis dunia, tetapi juga sebagai wilayah penting dalam dinamika geopolitik kawasan Pasifik.
Kepala Bidang Pembinaan Anggota BADKO HMI PB–PBD, Abdul Manaf Jamal, menegaskan bahwa LK III bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan ruang reflektif dan dialektis bagi kader.
“Raja Ampat adalah ruang belajar peradaban. Geopolitik Pasifik dan isu ekologi bukan sekadar wacana, tetapi realitas yang menuntut cara pandang baru,” ujarnya.
Ia menambahkan, kader HMI dituntut hadir dengan pemikiran kritis serta mampu menawarkan solusi konkret bagi persoalan pembangunan di Papua Barat dan Indonesia secara umum.
Sementara itu, Ketua Umum BADKO HMI PB–PBD, Abdul Loklomin, menekankan pentingnya kesiapan kader dalam menghadapi dinamika kawasan Pasifik, khususnya dalam konteks pembangunan di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Papua adalah halaman depan Indonesia. Kader HMI harus menjaga ekologi, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan memastikan pembangunan berjalan tanpa kehilangan etika,” tegasnya.
Menurutnya, LK III diharapkan melahirkan kader yang adaptif, transformatif, serta memiliki kemampuan membaca arus besar geo-strategi kawasan timur Indonesia.
Pemilihan Raja Ampat sebagai lokasi pelatihan juga menjadi simbol komitmen HMI terhadap isu lingkungan hidup. Keindahan dan kerentanan ekologi Raja Ampat dinilai relevan dengan pesan bahwa pembangunan harus berpijak pada prinsip keberlanjutan.
Selama kegiatan, peserta diajak mengkaji keterkaitan antara geopolitik Pasifik, posisi strategis maritim Papua Barat, serta urgensi menjaga ekologi sebagai fondasi pembangunan jangka panjang.
BADKO HMI PB–PBD berharap para peserta dapat mengimplementasikan gagasan dan pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan di daerah masing-masing. Kader LK III diharapkan menjadi motor perubahan sosial melalui pendekatan kritis, etis, dan konstruktif.
Editor; Ronaldo Josef Letsoin