Oleh : Nomen Douw
PAPUA – Film ini diangkat dari kisah nyata, film keadilan kulit hitam yang melakukan berbagai misi sebagai bentuk penolakan mereka atas aturan yang tidak menguntungkan masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan. Film ini juga bikin sampai Nelson Mandela dibebaskan secara mendunia. Dari cerita ini, perlawanan kebebasan Nelson Mandela gencar selamah 10 tahun dari 1980-1990 Mandela dibebaskan.
Ada empat pemuda Afrika yang berani mati demi kebebasan dan keadilan manusia kulit hitam; mereka tahan emosi lama hanya karena penjajahan orang kulit putih, mereka punya misi sabotase (25 Januari 1980) di pasokan minyak tapi gagal baru mereka dapat kejar dalam kota, masuk gedung tembus keluar dari jalur air dalam tanah hingga kota – sampe mereka terjebak dalam Bank Afrika Selatan di Silverson, Pretoria.
Mereka ada tiga pemuda dan satu pemudi Afrika Calvin Khumalo (Thabo Rametsi) Mbali Terra Mabunda (Noxolo Dlamini), dan Aldo Erasmus (Stefan Erasmus), ada empat tapi polisi mereka tempak saat mereka lari setelah ketahuan, yang tewas Dia ketua tim tapi karena tewas ketua pindah ke Calvin Khumalo, Masego yang tewas adalah pacarnya Terra yang sudah lama baku cinta, tapi gugur dimedan perjuangan. Berpisah dengan dalam emosi dan bencih.
“Masego, kumohon,” Kata Terra pacarnya sambil memeluk tubuh Masego yang sudah tidak bernyawa. Air mata histeris.
“Tera, kita harus pergi,” Ajak Calvin dengan cepat sebelum Polisi tiba.
“Pergilah, Aku akan tinggal bersama Masego,” Balas Tera sambil menanggis memeluk mayat pacarnya Masego.
Setelah Calvin memaksa Terra, Mereka tiga berlari menggenggam sentaja AK-47 dan pistol. Tera berlari dengan emosi dan kesedihan berat, termasuk kedua teman laki-laki, Polisi kejar mereka di kota sampe mereka baku tembak dilorong-lorong kota. Mereka takandas dalam Bank Afrika Selatan, dalam Bank ada antrian khusus untuk Amerika dan Eropa, ada satu perempuan Afrika tapi karena mekup jadi kelihat putih dengan rambut bule palsu.
Ada bapa kulit putih berbaris di teller Eropa, pegawai bank perintah Dia pindah ke jalur khusus kulit hitam tapi Dia melawan dan Dia bilang Dia orang Amerika dengan gaya sombong, dan Dia bilang ini jalur yang benar.
“Jangan pura-pura bodoh. Kau salah antrean,” Ucap pria yang bekerja di Bank sambil tanggannya memegang baju balik punggung atas dekat leher.
“Hanya kulit putih, kulit hitam disana,” Lanjut kata pria yang bekerja di bank itu.
“Singkirkan tangganmu dariku aku orang Amerika,” Balas Pria Kulit Hitam kepada petugas Bank dengan bangga.
Mereka tiga atur posisi dalam bank untuk sandera semua yang ada dalam gedung, setelah posisi aman, Calvin Khumalo naik berdiri diatas meja baru Dia menembak beberapa peluru ke langgit, semua orang kaget panik dan tunduk. Mereka tiga sandera semua orang yang ada dalam bank. Berkumpul ditenggah.
“Tiarap-tiarap,” Perintah mereka dengan tegas.
“Hadirin, ini bukan perampokan bank, tetaplah tenang” Suara Calvin kepada semua sandera dalam bank.
Kepolisian sudah mengepung gedung bank, ada beberapa polisi berusaha masuk tapi Calvin menembaknya. Mereka kembali menjauh dari gedung. Pimpinan kepolisian Afrika Selatan Kapten Langerman memanggil nama lengkap Calvin Khumalo dengan megaphone, mereka tiga dalam bank depan pintu kaget, mereka baku lihat wajah curiga, siapa yang beri tau nama Calvin Khumalo dengan semua identitas mereka, mereka tau Calvin jadi komandan dari kedua temannya dalam gedung. Masih bigung siapa yang melapor informasih ke Polisi. Kapten Polisi Afrika memintah mereka keluar dengan tanggan diatas kepala. Calvin menolak. Calvin memintah Polisi siapkan Helikopter dan mereka akan perintah pilot. Sandera semua akan aman.
Helikopter sudah siap untuk mereka pergi sesuai permintaan Calvin melalui sambungan telepon milik bank. Gagal pergi dari Bank. Mereka terperangkap dengan jebakan Polisi. Kembali ke gedung bank, membawah pilot helikopter pria kulit hitam yang ingin menembak mereka diatas helikopter. Polisi tidak menembak. Mereka anggap pria hitam menghinati mereka; Terra memukul hingga wajah penuh darah. Dia bilang sama Calvin soal perintah komandan membawah mereka ke tempat yang disediakan oleh Polisi, terakhir Dia bilang hanya dua pilihan keluar dari bank, penjara atau mati. Tim Swat turun tanggan untuk menyelamatkan sandera karena salah satu sandera adalah anak menteri kehakiman, namanya Christine.
Kepolisian Lengeman baku tawar dengan Calvin sebagai pimpinan kelompok Sandera dalam bank. Calvin minta Bebaskan Nelson Mandela hari ini juga segera di proses. Untuk aksi protesnya, Calvin membakar uang milik pemerintah depan pintu gedung bank, kepolisian dan depan wartawan. Dia berteriak “Freedom Nelson Mandela!!”
“Katakan apa yang kau inginkan Calvin?,” Tanya Langerman, kapten Polisi depan pintu bank melalui pintu kecil.
“Kebebasan,” Jawab Calvin menatap mata kapten Lengerman.
“Kami minta Nelson Rolihlahla Mendela segera dibebaskan,” Lanjut Calvin kepada Kapten Lengerman.
“Semua tuduhan segera dibatalkan, kami minta segera grasi Presiden dari Menteri secara tertulis ditandatanggi, kami tunggu segera, setelah itu kami akan menyerah,” Suara tegas dari Calvin Lengerman.
“Mendela?, itu permintaan berat Calvin,” Tanya Lengerman dengan rasah kesulitan kepada Calvin.
“Jika Kau tak memahaminya, Kapten berapa harga kebebasan?,” Balas tanya Calvin.
“Saya tidak tau,” Jawab Polisis Lengerman.
“Segalanya,” Jawab Calvin dengan tegas sambil menutup pintu celah. Satu jam untuk proses permintaan Calvin. Kapten Lengerman pusing harus bagaimana.
Calvin dan teman-temannya setuju ibu hamil dan Christine lebih dulu keluar atas permintaan polisi, tapi Christine tolak karena Dia dengar Calvin dan teman-temannya ingin kebebasan Nelson Mandela dan bapaknya menteri kehakiman, Dia berpikir punya pengaruh besar bisa membebaskan semua sandera dan Mandela. Aldo menemani pilot kulit hitam ke kamar mandi, sampai di kamar mandi, Aldo membunuh pilot, Dia lapor ke Calvin sebagai pemimpinnya, “Dia mencoba menyerang saya lalu saya membunuhnya,”terang Aldo kepada Calvin. Padahal tidak, Aldo penipu pemimpinnya, Calvin.
Kapten Langerman diperbolehkan masuk dalam bank memastikan para sandera, sekalian menjemput Christine tapi Christine tetap tidak mau keluar. Terra menodong senjata ke kepala Kapten Lengerman, Terra bertanya, “siapa yang berikan informasih kepada kalian polisi, kalian tau kami punya nama asli semua dari siapa?.” Jawab Langerman,”Aldo.” Terra menembak mati Aldo, temannya depan kapten Lengerman dan para sandera dan Calvin. Penghinat harus mati, itu hukum bagi mereka. Kapten Lengerman percaya, mereka benar-benar memperjuangkan kebebasan. Kapten dipersilakan pergi dari dalam gedung bank. Padahal polisi sudah menipu, seharusnya mereka sandera, tapi tidak, tujuan mereka kebebasan, bukan membunuh dengan brutal atau merampok.
Kamp konsentrasi, polisi dan tim Swat berdebat, tim Swat harus menerobos masuk untuk menyelamatkan Christine dan para sandera lainya asal Amerika, tapi Polisi menolak karena kapten baru keluar dari dalam bank melihat apa sebenarnya diperjuangkan oleh Calvin dan timnya. Lengerman menolak Swat menerobos bank.
“Kurasa seluruh situasi ini kekerasan dan pembunuhan,” Kata Kapten Lengerman kepada Brigade, komandan tim Swat.
“Kau ingin aku percaya bahwa teroris sialan itu adalah orang baik?,” Tanya enten Brigade Swat kepada Kapten Lengerman.
“Tidak, Maksudku, Calvin Khumalo berjuang demi keadilan, Dia tidak ingin kehilangan banyak orang,” Jawab Lengerman sambil wajahnya menunduk tatap wajah Brigade.
“Dan itulah masalahmu, ku anggap sampah disana adalah manusia,” Balas Brigade dengan marah kepada Lengerman. Brigade mengusir Kapten Lengerman. Tim Swat akan menerobos masuk membunuh Calvin dan Terra.
Calvin Khumalo kehabisan ide, Dia pikiran kaco sampe toki kepala di tembok, Dia terduduk dia lantai kamar mandi. Dia hampir bunuh diri tapi tidak. Christine datang ingin membantu, Chiristine perna melihat bapaknya membunuh orang kulit hitam, Dia jujur kepada Calvin. Darisana baru Calvin tau kalau Polisi mau Christine keluar dari dalam gedung bank tapi Christine tolak, Dia paham dengan penjajahan kepada orang kulit hitam. Calvin dan Christine didepan pintu, Calvin pura-pura sandera Christine menyampaikan pesan; mereka tidak butuh uang, mereka datang ingin memberikan pesan, mereka hanya ingin kebebasan.
“Bebaskan Dia, Bebaskan Nelson Mandela,” Teriak Christine depan pintu, depan wartawan dan depan seluruh pasukan militer dan masyarakat Afrika. Brigade perintahkan tembak, Christine tertembak, jatuh berbaring dibalik badan Calvin. Perlahan masuk dalam gedung bank, darah bercucur dibadan Calvin. Langerman berteriak hentikan tembakan, siapa yang tembak, darimana sumber tembakan itu, cari sumbernya. Brigade dilapangan perintahkan tim Swat mundur. Polisi akan menghukum pelaku yang menembak Christine tapi Brigade melindungginya.
Christine tewas dihadapan Calvin. Calvin sedang lelah diruang lain sambil Dia duduk melihat foto keluarganya, Dia ingat semua cerita waktu kecil. Seorang wanita Afrika dari kampung Mamelodi datang dengan wajah sedih membawah air putih untuk Calvin. Setelah minum, Calvin cerita kisah kekerasaan waktu kecil sambil perempuan Mamelodi itu melihat fotonya.
Itu foto satu-satunya yang kusimpan, rumah kami adalah rumah yang aman di Mabopane. Aku tumbuh melihat orang asing keluar masuk rumahku menyamar memakai riasan penggerebekan polisi. Dan saat aku masih kecil aku menyaksikan Polisi menembak orang tuaku. Aku melihat orang tuaku berlutut, memohon demi hidup mereka. Aku berjanji pada diriku sendiri. Aku takan berhenti sampai aku membalas dendam kepada mereka. Dan pilihan itu membawah aku ke MK. Ke Gerakan pembebasan. Itu menempatkanku di sini.
Dalam telfon Lengerman beritau Calvin kalau tim Swat akan menyerang Bank diluar kendali Dia. Calvin membebaskan para sandera setelah Calvin berkata, Mereka telah membebaskan Nelson Mandela, kalian boleh pergi, padahal telfon dari kapten Lengerman untuk informasi penyerangan, hanya Calvin beralasan untuk membebaskan para sandera. Calvin dan Terra akan bertempur dengan tim Swat sampai mati dalam gedung bank. Tewas demi kebebasan seperti kedua temannya, Aldo dan Masego.
“Kebebasan kalian terlalu mahal,” Kata seorang pegawai bank yang disandera sebelum keluar pintu bank.
“Lebih dari yang kau ketahui,” Balas Carvin sambil berdiri tegak menggenggam senjata mesin, Terra berdiri disebelahnya menggenggam senjata. Mereka dua akan bertempur dengan tim Swat hingga darah penghabisan. Tewas demi kebebasan. Sebelum pengerebekan dimulai tim Swat, Brigade menyuruh Kapten Lengerman pergi dari wilayah bank, kapten Lengerman hanya diam dan tarik napas, Dia hanya berkata kepada teman petinggi kepolisian.
“Berapa harga kebebasan?,” Tanya tak relah Lengerman kepada temanya setelah disuruh pergi Brigade.
“Entalah,” Jawab temanya sambil tarik napas dalam-dalam.
“Segalanya,” Ucap Langerman dengan sante dan pergi. Penyerang dimulai. Peluruh membunuh Calvin dan Terra.
Film ini sutradara dari Afrika Selatan, Mandla Dube (‘Kalushi: The Story of Solomon Mahlangu’). Dia menyatakan dalam wawancaranya, ”Filem ini adalah karya terkuatnya sejauh ini. Lewat ‘Silverton Siege’, saya berharap para pembuat film dari Afrika diberi lebih banyak kesempatan untuk mendekolonisasi narasi tentang sejarah hidup mereka. Tidak menegaskan bahwa kisah hidup para pejuang sangat penting untuk diketahui dunia, ‘Silverton Seige’ juga dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda di zaman sekarang untuk bisa merasakan kebebasan dan menyuarakan keadilan dengan berani tanpa harus ada kekerasan tentunya.”
Film ini ditulis Sabelo Mgidioleh dan diproduksi oleh Pambili Media, dengan Walter Ayres dan Dube sebagai produser eksekutif. ‘Silverton Siege’ sudah rilis pada 27 April 2022 di Netflix, yang bertepatan dengan Hari Kebebasan Afrika Selatan.