REVIEW FILM – “Sebelum Aku Membentukmu Dalam Rahim Ibumu Aku Mengenalmu” (Yer 1:5). Ayat ini terlihat diatas meja kerja seorang dokter fertilitas klinik dalam film “Our Father” dokter yang telah menjadi pelaku pemerkosaan.
Dari hasil pemerkosahaan, dokter Donald Cline memiliki 94 anak lebih dari 90 wanita yang sudah memiliki suami secara resmi tapi belum memiliki anak. Cline menghamili istri orang tanpa hubungan intim.
Dalam film dokumenter berjudul ”Our Father” menceritakan kisah yang aneh dari para pelaku dan korban. Semua berdasarkan kisah nyata di kota Indiana Amerika Serikat pada tahun 1970-1980.
Film Our Father resmi dirilis pada tanggal 11 Mei 2022 dengan durasi 1,5 jam di Netflix. Film garapan sutradara Lucie Jourdan ini menyoroti sisi gelap di bidang fertilitas.
Seorang dokter kesuburan bernama Donald Cline diam-diam menanamkan spermanya kepada sejumlah wanita yang menjadi pasien di klinik kesuburan yang dia miliki.
Para pasien ada yang datang dengan suami mereka dan menyerahkan sperma suami untuk ditanamkan di rahim sang istri. Namun, dokter Cline menggantikan spesimen dari para pasangan sah ini memasukan spermanya.
Kisah terbongkar bermula dari keingintahuan pribadi Jacoba Ballard, yang ibunya merupakan pasien klinik kesuburan Donald Cline. Jacoba Ballard, anak pertama dari 94 lebih anak dari dokter kesuburan Donald Cline.
Dokter Cline diketahui ternyata juga aktif dalam bidang keagamaan, apalagi dirinya juga merupakan penatua (sebuah jabatan gereja) di sebuah gereja di lingkungannya.
Mereka menyebut komunitasnya sebagai “Quiverfull”, dimana komunitas tersebut mempunyai dogma tentang memiliki banyak anak agar bisa masuk ke surga. Dogma tersebut bertumbuh di kalangan Kristen.
“Seperti anak panah di tangan seorang pejuang adalah anak laki-laki yang lahir di masa mudanya. Berbahagialah orang yang anak yang anak panahnya penuh dengan mereka.” Referensi “Quiverfull” diambil dari ayat Mazmur 127.
Anggota Quoverfull percaya bahwa Tuhan mengetahui berapa banyak anak yang tepat bagi mereka, dan menciptakan keluarga besar akan membantu menyebarkan firman Alkitab. Mereka tidak percaya pengendalian kelahiran.
“Rahim adalah senjata yang sangat kuat; itu adalah senjata melawan musuh,” kata pemimpin Quoverful Nancy Campbell kepada NPR pada tahun 2009.
“Dampak terbesar saya adalah melalui anak-anak saya. Semakin banyak anak yang saya miliki, semakin banyak kemampuan yang saya miliki untuk mempengaruhi dunia. Untuk Tuhan,” lanjut jelas Pemimpin Quoverful.
Gerakan Quoverful di kaitkan dengan keluarga Duggar dari seri TLC 19 Kids And Counting ditayang dari tahun 2008-2015, mereka pengikut setia Institute in Basic Life Principles (IBLP), Organisasi Kristen yang didirikan oleh Bill Gothard pada tahun 1961 di Amerika.
Organisasi IBLP dituduh organisasi beraliran sesat dari orang yang pernah ikut IBLP, seperti keluarga duggar dan kesaksian Vuola.
“Saya pikir itu semua benar, semua ajaran dari pria ini yang saya ikuti. Itu adalah seorang guru yang saya pikir sedang mengajari saya Alkitab. Dan saya pikir kata-katanya adalah kata-kata Tuhan,” jelas Vuolo. “Baru setelah saya bertambah dewasa, saya berhenti dan mulai memeriksa ajarannya.”
“Dia benar-benar seorang — nabi palsu, guru palsu,” lanjut Vuola dalam wawancara jurnalistic.
Pengikut Quoverful, Dokter Cline, miliki 94 anak lebih tanpa hubungan sex jelas melanggar kode etik dan sumpahnya sebagai seorang penolong sesama manusia ini melakukan praktik ilegal selama 10 tahun.
Diduga ada puluhan perempuan yang menjadi korbannya dan melahirkan anak dari benih Cline hanya karena Ia percaya” memiliki banyak anak agar masuk surga”.
Jumlah anak yang ditampilkan di film mencapai puluhan, tetapi diduga bila terus ditelusuri lagi, jumlahnya bisa sampai ratusan. Sayangnya dari aturan hukum yang berlaku di Indiana Amerika, tidak ada yang secara spesifik mengatur tentang kasus yang Cline lakukan, sehingga membuatnya berhasil lolos dari jeratan hukuman.
Ia hanya menghadapi satu tahun hukuman percobaan dan membayar denda 500 dolar AS, tetapi tidak menjalani hukuman di penjara. Dokter Cline menyerahkan lisensi medisnya pada 2009 dan pada 2017 ia mengaku bersalah.
Pada akhirnya, di tahun 2019, Gubernur Indiana menandatangani undang-undang AS pertama yang melarang penipuan kesuburan. Secara khusus, undang-undang tersebut mengkriminalisasi kesalahan penyajian prosedur medis, perangkat, atau obat-obatan. Undang-undang serupa telah disahkan di Texas.
Perjuangan mereka untuk menemukan keadilan mengarah pada kesadaran yang disayangkan bahwa hanya ada sedikit perlindungan atau undang-undang yang berlaku terhadap penipuan kesuburan.
Badan hukum di Texas dan Indiana akhirnya mengesahkan larangan seorang dokter menggunakan spermanya sendiri dalam inseminasi atau kesuburan.
Termasuk wilayah Kentucky yang meloloskan RUU penipuan kesuburan dan hingga kini setidaknya ada 45 dokter lebih yang diketahui telah melakukan kasus serupa di hukum.
Sebagai kesimpulan dan memaknai film ”Our Father” hemat penulis bahwa, zaman ini banyak orang terlihat baik dengan ajaran agama di lidah mereka tapi banyak yang hidupnya tidak dipraktekkan sesuai apa yang mereka ajarkan sesuai kaidah Kitab Suci.
Banyak dari kita melihat dosa di pikiran mereka dan bibir mereka, tapi kita masih takut berbicara tentang kebenaran karena kita sebagian banyak masih terkurung dengan dogma agama yang sudah mengakar dalam mentalitas kita sejak usia dini. Padahal ayat dalam kitab suci sudah dengan terang menyatakan, ”Semua orang sudah berdosa” – Roma 3:23.
Untuk itu bahwa, semua manusia sama dihadapan Tuhan. Saatnya manusia saling menjaga dari semua aspek kehidupan dengan nilai-nilai positif sesuai filosopi kultural yang ada sebagai fundamentalisme kehidupan.
(Nomen Douw)