Maybrat, majalahkribo.com — Pemerintah Kabupaten Maybrat menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) pada tahun 2026. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Maybrat, Karel Murafer, dalam kegiatan Diseminasi dan Publikasi Hasil Pelaksanaan SSH Tahun 2025 yang digelar di Aula Sekretariat Daerah pada Selasa (2/12/2025).
Program yang telah berjalan selama tiga bulan ini dinilai memberi dampak signifikan terhadap perkembangan akademik maupun karakter peserta didik di dua lokus pelaksanaan, yakni Kambuaya di Distrik Ayamaru Tengah dan Ayata di Distrik Aifat Timur Tengah.
Dalam sambutannya, Bupati Karel Murafer menyampaikan apresiasi mendalam kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SSH, mulai dari para guru, kepala sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh gereja, pemuda, serta para dosen dan tenaga pendamping dari Universitas Papua (UNIPA).
Menurutnya, keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja keras semua elemen pendidikan. “Penghargaan kami setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras selama tiga bulan ini. Para guru, kepala sekolah, dosen-dosen dari UNIPA, juga seluruh masyarakat Maybrat. Apa yang dikerjakan ini bukan perkara mudah, tetapi hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Bupati menegaskan, meskipun penarikan tim pendamping atau guru-guru SSH dijadwalkan pada 6 Desember 2025, Pemkab Maybrat memastikan program SSH tidak akan berhenti. Ia mengungkapkan rencana pemerintah daerah untuk memperpanjang kerja sama dengan UNIPA guna keberlanjutan program pada tahun depan.
“Walaupun penarikan tanggal 6, tapi program ini tidak boleh terputus. Kita akan lanjutkan MoU untuk tahun depan. Kita kolaborasi lagi dengan provinsi, mana yang dibantu kabupaten, mana yang dibantu provinsi. Yang pasti, SSH harus tetap berjalan,” tegasnya.
Bupati juga menyinggung peran penting akademisi Papua, termasuk Dr. Agus Sumule, Yan Nunaki, Herman Tubur, dan sejumlah anggota BP3OKP yang turut membangun percepatan pendidikan di Papua Barat Daya. Ia mengatakan, pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas tertinggi dalam pembangunan Maybrat.
“Pendidikan ini harus kita perhatikan di atas segala-galanya. Tanpa pendidikan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita ingin anak-anak Maybrat cerdas untuk menuju Indonesia Emas 2045,” lanjutnya. Ia bilang, kondisi keamanan Maybrat tetap kondusif dan meminta orang tua tidak terpengaruh isu-isu liar yang dapat mengganggu fokus belajar siswa kedepannya saat program ini kembali dijalankan.
“Maybrat aman. Jangan dengar isu-isu liar. Saya jamin keamanan di sini, anak-anak harus tetap fokus belajar,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Tim SSH UNIPA, Yan Nunaki, dalam paparannya menjelaskan bahwa pelaksanaan SSH adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Karena itu, UNIPA menyatakan kesiapannya apabila Pemkab Maybrat kembali membutuhkan pendampingan pada tahun berikutnya.
“Karena ini bagian dari Tri Dharma—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—maka UNIPA siap jika Pemda Maybrat membutuhkan kami lagi. Ini tanggung jawab kami,” ujarnya.
Nunaki juga memaparkan sejumlah capaian penting SSH 2025. Salah satunya adalah peningkatan drastis tingkat kehadiran siswa yang mencapai 100 persen untuk kelas IV, V, dan VI, meskipun durasi belajar berlangsung hingga pukul 17.00 WIT. Menurutnya, antusiasme belajar siswa di kedua lokus meningkat pesat dibanding sebelum program dilaksanakan. Selain itu, kemampuan literasi baca dan hitung siswa juga menunjukkan perkembangan signifikan. Ia mencontohkan temuan di Ayata, di mana enam siswa kelas IV yang sebelumnya tidak mengenal huruf kini mengalami perkembangan pesat.
“Di Ayata, ada enam anak yang sama sekali tidak mengenal huruf. Sekarang lima sudah membaca lancar, dan satu anak sudah bisa mengeja meskipun belum lancar karena kehadirannya masih kurang stabil. Itu sudah perubahan besar,” jelasnya.
Kegiatan Diseminasi dan Publikasi SSH ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Hengky Frasawi selaku moderator, perwakilan BP3OKP Papua Produktif Herman Tubur yang juga merupakan bagian dari Tim SSH UNIPA, Kepala Distrik Aifat Timur Tengah dan Ayamaru Tengah, para guru, serta ASN di lingkungan Pemkab Maybrat.
Dengan hasil pelaksanaan yang dinilai memuaskan, Pemkab Maybrat berharap SSH dapat menjadi model pendidikan berkelanjutan yang memperkuat karakter, kemampuan akademik, serta kecintaan siswa terhadap budaya lokal. Pemerintah daerah memastikan program ini akan terus menjadi prioritas demi membentuk generasi Maybrat yang unggul dan siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045.
Pewarta: Charles Fatie