Maybrat, majalahkribo.com – Upaya penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Maybrat terus diperkuat. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Maybrat melakukan gebrakan dengan melaksanakan empat kegiatan strategis secara maraton di Distrik Aifat Utara, Sabtu (16/8/2025).
Empat kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan launching pemberian makanan tambahan (PMT) bagi kelompok Sidaya atau Lanjut Usia Berdaya, Edukasi Bina Remaja, Sosialisasi Gerakan Ayah Teladan (GATI) dan Komunitas Taja Rae Ati (TARA), serta launching intervensi dan pengolahan Dapur Sehat. Seluruh kegiatan itu diarahkan untuk memperkuat ketahanan gizi masyarakat sekaligus menekan angka stunting di Maybrat.
Kepala Dinas P2KB Kabupaten Maybrat, Nikanor Kocu, menegaskan bahwa rangkaian program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diturunkan hingga ke tingkat distrik dan kampung. Menurutnya, stunting adalah masalah serius yang menyangkut generasi penerus, sehingga semua pihak perlu mengambil peran.
“Hari ini kami luncurkan dua hal penting, yaitu sekretariat pengelolaan dapur sehat dan program Sidaya untuk lansia berdaya. Program ini sangat penting karena menyangkut masa depan generasi Maybrat. Jangan hanya berpikir soal jabatan atau posisi kita hari ini, sebab jabatan akan berakhir, tetapi generasi peneruslah yang harus kita siapkan sejak sekarang,” tegas Nikanor Kocu.
Ia menjelaskan, ada tiga kelompok sasaran utama dalam program ini, yakni ibu hamil, lansia, serta remaja putri yang masih bersekolah di tingkat SMP. Kelompok sasaran ini dipandang paling rentan dan sekaligus paling menentukan kualitas generasi mendatang. Karena itu, intervensi dilakukan melalui penyuluhan, pemberian makanan bergizi, hingga distribusi vitamin penambah darah bagi remaja putri.
Lebih jauh, Nikanor Kocu menekankan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja sama semua pihak. Pihaknya tidak bisa bekerja sendirian, tetapi harus melibatkan perangkat daerah, pemangku kepentingan lokal, hingga tokoh masyarakat.
“Di tingkat kabupaten ada 13 perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting. Tetapi keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh dukungan pemerintah distrik, kepala kampung, tokoh intelektual, hingga anggota DPR yang ada di wilayah ini. Setelah launching hari ini, kita butuh tindak lanjut yang nyata dan kolaborasi serius agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Nikanor juga menekankan pentingnya pendekatan yang menyeluruh, bukan hanya memberi bantuan sesaat. Menurutnya, kunci dari penurunan angka stunting adalah konsistensi dalam pendampingan dan edukasi gizi.
“Kami dari dinas teknis tentu berkomitmen, tetapi masyarakat juga harus berperan aktif. Semua kegiatan ini bertujuan agar anak-anak Maybrat tumbuh sehat, cerdas, dan mampu bersaing di masa depan. Karena itu, mulai dari balita, ibu hamil, sampai remaja putri, semuanya harus kita persiapkan sejak dini,” jelasnya.
Dengan adanya empat kegiatan strategis ini, Pemerintah Kabupaten Maybrat berharap Distrik Aifat Utara menjadi model percontohan dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting. Launching yang dilakukan hari ini juga menjadi pintu masuk bagi kegiatan lanjutan, termasuk intervensi dapur sehat.
“Kami berharap pemerintah distrik bersama seluruh masyarakat Aifat Utara sungguh-sungguh mendukung program ini. Kalau kita bersatu, saya yakin angka stunting bisa kita tekan, dan generasi Maybrat akan lahir lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.” pungkasnya.
Pewarta : Charles Fatie