SUGAPA – Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya akan memberikan fokus pada pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Agustinus Bagau, S. KM., M. Kes (Epid).
Agustinus Bagau menjelaskan, pada tahun 2023 ini dinas kesehatan kabupaten Intan Jaya memiliki program untuk menyiapkan SDM di bidang kesehatan,.dalam hal ini membiayai anak-anak Intan Jaya yang memiliki minat untuk kuliah pada bidang kesehatan sperti bidang Kebidanan, Farmasi, Keperawatan, Analis dan Laboratorium.
Bagau menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya upayakan untuk membangun SDM, semua kegiatan yang sifatnya pelayanan publik.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk terbuka kepada masyarakat. Kami sudah rapat internal, bahwa, yang menjadi prioritas kami adalah program sekolah. Program sekolah itu terdiri dari Diploma keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Gizi masyarakat, Lingkungan, Farmasi dan Laboratori dan Apoteker,” ungkap Bagau.
Dijelaskan, tahun 2023, Dinkes Intan Jaya akan mulai rekrut dan sekolahkan. Sebagian besar akan disekolahkan di luar nabire, tetapi untuk perawat dan bidan akan titip satu-satu kelas di Nabire.
Secara resmi, Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya bersama Pj Bupati Kabupaten Intan Jaya, Apolos Bagau, ST, Sekda Kabupaten Intan Jaya serta sejumlah penjabat telah melaunching pembukaan penerimaan mahasiswa dan mahasiswi pada program Kesehatan pada 13 Maret 2023 di Puskesmas Bilogai, Sugapa.
Dia mengungkapkan, pembiayaan untuk para peserta yang lulus akan dibiayai penuh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya.
“Pembiayaannya murni dari pemerintah Intan Jaya. Kami punya rencana ini karena dana sudah ada, dan didukung dengan Pj bupati yang sangat kooperatif dengan kami dan responnya sangat baik sekali terkait dengan rencana ini. Dengan dukungan langsung dari Pj bupati ini, kami akan mendorong program ini sebagai salah satu program unggulan. Karena ini sangat berguna untuk Intan Jaya,” teranganya.
Dikatakan, selain memikirkan pengisian SDM di RSUD dan Puskesmas, program jangka panjangnya adalah sekolahkan anak-anak Intan jaya untuk kuliah di bidang kesehatan.
“Para calon siswa yang akan direkrut adalah murni dari suku-suku yang mendiami intan jaya sperti suku moni, dani, ndauwa, wolani, Wano, Lem. Kalau dibutuhkan, suku dari kabupaten tetangga juga bisa direkrut dengan komitmen dan perjanjian supaya bisa pulang mengabdi di Intan Jaya, misalnya suku Mee,” ungkap Bagau.
Lanjut dia, upaya yang dilakukan ini, tujuannya untuk menyiapkan SDM di bidang kesehatan. Supaya 3 tahun atau 5 tahun mendatang SDM Kesehatan Intan Jaya tidak susah. Targetnya adalah bupati definitive nanti tidak susah mencari SDM di bidang kesehatan.
“Karena kami yakin dan percaya bahwa program sekolah yang akan kami mulai tahun ini merupkan salah satu hal terpenting untuk program jangka panjang kami di dinas kesehatan. Program untuk menyiapkan SDM ini kami harapkan supaya tetap berkesinambungan sampai tiga tahun. Dalam bayangan kami, dengan adanya program yang akan kami jalankan ini, outputnya dapat membantu Intan Jaya karena semua tenaga SDM dari bidang-bidang yang dibutuhkan akan kami sekolahkan dengan biaya penuh dari pemerintah intan jaya,” jelasnya.
Selain itu, Agus juga mengatakan, tahun ini Dinkes Intan Jaya juga akan membuka peluang untuk menerima tenaga honorer.
“Kurang lebih 50 orang akan kami rekrut sebagai tenaga honorer. Kami juga akan memberikan kesempatan kepada beberapa mantri yang sudah pensiun tapi masih produktif. Jadi kami akan mengangkat mereka kembali untuk melayani masyarakat di puskesmas sebagai tenaga honorer,” ungkapnya.
Dinkes Intan Jaya Biayai Secara Penuh
Agustinus Bagau, S.KM., M.Kes (Epid) Sekertatis Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya menjelaskan, semua siswa yang akan direkrut dan disekolahkan secara total akan dibiayai dinas kesehatan kabupaten intan jaya selama tiga tahun.
“Antara dinas kesehatan dan para calon siswa akan diadakan sejumlah pernyataan dan kesepakatan. Dimana kesepakatan dan pernyataan itu mengatur tentang setelah selesai harus pulang mengabdi di intan jaya,” jelasnya kepada media ini di
Sugapa.
Dia menjelaskan, termasuk kesepakatan kerjasama antara pemerintah intan jaya dengan kampus-kampus yang akan menjadi mitra untuk menerima dan mendidik semua siswa kesehatan selama tiga tahun.
“Dengan pihak kampus kami akan melakukan tanda tangan kerjasama dalam bentuk MoU (Memorandum of Understand) antara pihak kampus dan pemerintah daerah. Itu yang akan kami lakukan dengan Akper Nabire dan Akademi Kesehatan Nabire serta dengan Akademi Farmasi dan Gizi di Universitas Maranata Bandung dan untuk program Kedokoteran akan dikuliahkan di Unihas Makassar dan Unpad Bandung. Khusus untuk program Kedokoteran akan dibiayai Kemenkes. Kami punya harapan agar anak-anak yang akan dididk ini mendapat pengetahuan yang matang supaya saat mengabdi sudah siap,” ungkap Bagau.
Untuk tenaga keperawatan dan kebidanan, lanjut dia, akan dikuliahkan di nabire, selain dari itu, beberapa bidang lain akan dikuliahkan di Bandung.
“Saat ini kami juga sedang merancang peraturan bupati untuk pengunaan dana yang akan digunakan untuk membiayai SDM Kesehatan Intan Jaya mendapat keabsahan hukum. Selain itu kami juga masih harus terus berkoordinasi dengan Pj bupati,” katanya.
Bagau mengharapkan agar paling lambat bulan Mei sudah kelar dan umumkan hasil untuk menjaring peminat. Dinkes Intan Jaya berharap agar penduduk dari suku-suku yang ada di intan jaya siapkan anak-anak mereka. Sehingga saat kami membuka pendaftaran.
“Informasi tentang pendaftaran akan kami sampaikan lewat media yang ada, termasuk lewat RRI Nabire. Targetnya, antara Maret – Juni kami akan membuka pendaftaran dan seleksi secara ketat. Karena kami harus seleksi minta dan niat. Kalau ada penerimaan CPNS, untuk kesehatan kami tidak buka sambil tunggu mereka yang kami sekolahkan selesai.
Dikatakan, Dinkes Intan Jaya juga sedang berupaya untuk sekolahkan anak-anak intan jaya jadi dokter. Mereka yang kami biayai adalah dari angkatan 2017 – 2022. Mereka ini pemerintah sudah pasti akan dibiayai.
“Salah satu tujuan utama adalah menyiapkan SDM dari intan jaya untuk melayani masyarakat intan jaya. Karena dalam beberapa pengalaman, ada saling curiga yang lebih tinggi, kemudian ada tenaga kesehatan yang jadi korban,” tambahnya.
Sementara itu, Maston, Kepala Bidang Keuangan Dinkes Kabupaten Intan Jaya mengatakan, pada prinsipnya Dinkes Intan Jaya melihat Bupati Pj memiliki komitmen untuk sedikit mengubah situasi yang sudah berjalan.
“Jadi untuk menyambut komitmen Pj Bupati ini, kami membuat program sekolah dalam rangka menyiapkan SDM di bidang kesehatan bagi Intan jaya bisa berkembang dan mempunyai daya saing dengan kabupaten lain di provinsi papua,” katanya.
Di sektor kesehatan, kata dia, paling tidak dapat bersaing. Dinsek sebagai OPD Teknis mendukung penuh komitmen Pj bupati. Kami akan mempersiapkan anak-anak intan jaya untuk kuliah di bidang kesehatan. Supaya setelah selesai, mereka kembali mengabdi di intan jaya untuk melayani masyarakat.
“Secara khusus untuk pembiayaan, dinas kesehatan siap untuk membiayai. Karena anggarannya ada. Maka itu, dinas kesehatan akan sangat mendukung semangat untuk menyiapkan SDM dari kalangan anak-anak daerah intan jaya sendiri,” ujar
Maston.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Salah satu tugas berat kami adalah menjaga semangat anak-anak intan jaya yang punya komitmen untuk sekolah di bidang kesehatan. Supaya tidak boleh ada yang putus di tengah jalan. Untuk pembiayaan kami siap mendukung sampai dengan mereka selesai dan kembali ke daerah.
“Pembiayaan bagi mereka akan kami dukung secara penuh dari dinas kesehatan sebagai OPD teknis, termasuk dalam hal mendukung kerja-kerja Pj bupati,” ujarnya.
Pj Bupati Kabupaten Intan Jaya, Apolos Bagau, ST usai melaunching pembukaan penerimaan calon mahasiswa dan mahasiswi di bidang kesehatan yang akan dikuliahkan di beberapa perguruan Tinggi di Indonesia mengatakan ia mendukung terobosan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya.
Menurutnya, kunci untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan adalah kesiapan SDM yang baik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Intan Jaya mendukung penuh langkah, upaya dan terobosan yang sedang dilakukan Dinas Kesehatan.
“Kami mendukung penuh terobosan dari dinas Kesehatan. Kami memberikan perhatian serius pada penyiapan SDM di bidang Kesehatan. Karena dengan adanya SDM yang memadai pemerintah dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat di seluruh Kabupaten Intan Jaya, secara khusus dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima,” kata dia.
(Admin/Humas Pemda)