Fakfak, majalahkribo.com – Selain beribadah serta menyembah dewa di hutan, ajaran sesat ini juga diduga mengikut ritus – ritus doa yang di ajarkan oleh Gereja Katolik.
Peristiwa ini terjadi di kampung Us Zadora, Distrik Teluk Patipi. Informasi yang di peroleh media ini, sebanyak 53 orang ikut bergabung dengan ajaran sesat ini dan juga ajaran sesat ini mempunyai empat orang pemimpin.
Ketua Pemuda Katolik Komcab Fakfak, Bartol Nauri membenarkan peristiwa ini. Atol sapaan akrabnya ini, menambahkan sebagain besar dari masyarakat kampung US yang ikut lari ke hutan dan bergabung dengan aliran sesat itu, merupakan umat Katolik dari wilayah Paroki Santo Paulus Wagom.
“Si Oknum tersebut masuk di daerah yang mayoritasnya beragama katolik, disitu ada Stasi yang berada di wilayah paroki Santo Paulus Wagom. Umat yang telah melarikan diri ke hutan ini adalah ibu-ibu, anak – anak dan juga ada orang tua”, kata Bartol Selasa, 22 Maret 2022 Malam, saat di temui di Graha Le Cocq d’Armanville.
Dikatakan, saat ini Pemuda Katolik sedang mencari tau apa sebenarnya tujuan utama dari kelompok ini.
“Saat ini pemuda Katolik sedang mengambi langka-langka untuk mencari tau tentang oknum – oknum tersebut, artinya ada target mencari tau latarbelakang apa ini dan seperti apa. Karena segala macam doa yang digunakan merupakan doa dan ritus-ritus ajaran katolik. ini sepertinya aliran yang sesat”, kata Ketua Pemuda Katolik Fakfak.
Ditambahkan juga oleh Bartol, untuk menarik agar masyarakat ikut bersama mereka, kelompok ini juga menggunakan isu Papua Merdeka.
“Mereka juga mengunakan isu Papua merdeka juga, untuk memperkuat dokma – dokma dan doktrin meraka. Jadi mereka memberikan Pengharapan kepada umat kita yang telah mengikuti mereka bahwa sebentar lagi Papua akan merdeka”, tambahnya.
Sementara ini dari informasi yang dikatakan oleh Ketua Pemuda Katolik Fakfak saat diwawancarai, selain umat Katolik yang ikut bergabung dengan kelompok ini, ada juga yang berasal dari umat GKI dan GPI yang ikut bergabung.
“pemuda Katolik sendiri untuk menanggapi permasalahan di kampung US, pemuda Katolik sendiri sedang berkoordinasi dengan OKP lain. Hal ini dikarenakan bukan hanya Umat Katolik yang terjerumus dalam ajaran tersebut, namun ada dari Umat GKI dan GBI yang ikut”, kata ketua.
R.L