Browsing: Cerpen

Hari Pertama di Biak: Sunyi yang Menggugah

MEMOAR PERJALANAN – Kami sudah duduk dalam pesawat Lion Air menuju kota Biak yang belum pernah saya injak sekalipun. Saya hanya sering mendengar orang-orang bicara tentang Daun Bungkus, Amroben, Insos, Goa Jepang, dan keindahan pantainya. Okey, saya akan bertemu dan melihat semua itu dengan mata kepala sendiri. Apakah benar kata mereka? Mari ikuti dan lihat…

Bayang-Bayang Teroris dan Cahaya Maria

CERPEN – Terasa berbeda hidup di kota yang mulai dibangun manusia-manusia bule pada tahun 1616. Satu bulan hanya dalam rumah gelap, tanpa cahaya listrik, cahaya matahari, dan cahaya bulan. Sa terisolasi dalam pikiran—makan, minum, berak, dan kencing hanya dalam rumah tanpa pintu dan jendela. Gelap menutupi mata, telinga, dan rasa. Sesekali cahaya datang ketika layar…

Boaz Masih Hidup di Tribun Timur

ESAI NARATIF – “Jimi yang bawa pickup hitam itu, ikut dia dari belakang saja,” ajak Marinus pada Balfi yang duduk di belakang kemudi mobil putih kami. Semua orang menunggu di bawah terik matahari, kebanyakan berkostum Persipura: hitam dan putih—dua warna yang menyatukan eksistensi orang Papua, darah dan kulit. Stadion Lukas Enembe kembali ramai seperti pertandingan…

Perpustakaan Universitas Papua Sudah Dirampok

CERPEN – Sudah hampir satu tahun Paul berjanji pada dirinya kalau suatu saat akan merampok Perpustakaan Universitas Papua (PUP). Ide merampok itu muncul setelah Paul melihat Perpustakaan Universitas Papua selalu saja terlihat sunyi dari aktivitas mahasiswa dan dosen yang menyukai buku. Beberapa kali Paul lakukan pertemuan  dengan kepala Perpustakaan Universitas Papua, Cleaning Service, Tikus-Tikus dan…

Jawaban Gelisah

CERPEN – Saya dengan Melkias duduk diatas pulau kecil, pulau yang tidak jauh dari daratan pulau terbesar kedua dunia setelah pulau Gresnland. Hanya empat kilo dari pulau besar itu ke pulau kecil. Dua kursi kayu lapuk menduduki pantat hitam saya dan Melkias saat siang sedang menunggu sore datang dengan senja yang tidak harus indah. ”Pulau…

Pria Lajang Dalam Kenikmatan Ilusi

Oleh : Nomen Douw CERPEN – Banyak buah di pinggir pantai menempel pada batang-batang tua yang lemah di sebuah kota kecil Papua. Pantai yang indah berpasir coklat hitam bagian ujung. Banyak pepohonan hitam berdiri sembarang tempat bagian dataran rendah yang berlubang. Martinus dan Leo duduk disebuah cafe dekat pantai yang sepi, anginpun jarang melewati kafe.…

Mobil Malam Di Papua

CERPEN – Hampir semua orang di kampung mengantar Lukas depan jalan utama untuk menunggu mobil yang akan ke kota. Lukas, pemuda teladan di kampung, pintar di sekolah dan rajin ke gereja. Semua orang tua di kampung ingin anak mereka harus seperti Lukas. Lukas tidak hanya pintar, tapi ia rajin membantu kedua orang tuanya dirumah yang…

Nasib Anak Daerah Hadapi Money Politik

CERPEN – Puluhan tahun Lukas muak dengan pesta demokrasi di daerah. Seakan dunia politik seperti perusahaan di negara yang tua, namun belum berkembang dalam etika demokrasi, yang berkembang hanya kompetisi tanpa logika yang sehat. Elit lokal dan pusat sudah lama membangun masyarakat berwawasan politik perut atau money politik. Nilai-nilai lokal yang sudah mempersatuan kehidupan masyarakat…

1 2 3 7