Share

Maybrat, majalahkribo.com  – Pemerintah melalui Perum Bulog Sorong Selatan kembali menyalurkan bantuan pangan tahap dua (November–Desember) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Maybrat. Penyaluran ini merupakan kelanjutan dari bantuan tahap pertama yang telah dilaksanakan pada Juni–Juli 2025.

Terkait penyaluran tahap dua tersebut, jajaran Bulog Sorong Selatan mendatangi Pemerintah Kabupaten Maybrat dan diterima oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Maybrat, Korneles Naa, pada Selasa (16/12/2025).

Korneles Naa mengatakan, bantuan pangan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama di tengah kondisi inflasi pangan yang berdampak pada kenaikan harga beras di Maybrat.

“Atas nama Bupati, Wakil Bupati, dan juga masyarakat Kabupaten Maybrat, kami sangat menyambut baik bantuan pemerintah ini melalui Bulog. Bantuan ini adalah kebutuhan dasar masyarakat, apalagi saat ini kita berada dalam kondisi inflasi pangan, khususnya beras, yang harganya di Maybrat sudah cukup tinggi karena faktor akses transportasi,” ujar Korneles.

Ia menjelaskan, pada tahun 2025 bantuan pangan hanya disalurkan dua kali dan baru dimulai pada semester kedua. Tahap kedua ini menjadi penyaluran terakhir di tahun berjalan.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya tiga kali, tapi tahun ini hanya dua kali dan ini adalah tahap kedua. Karena itu kami dari pemerintah daerah pasti mendukung penuh agar bantuan ini bisa sampai tepat sasaran,” katanya.

Kepala Dinas Korneles Naa menyebut, penyaluran tahap dua ini, setiap KPM menerima dua karung beras masing-masing 10 kilogram serta tambahan minyak goreng sebanyak 4 liter untuk dua bulan.

“Satu KPM itu menerima dua karung beras 10 kilo, kemudian juga 4 liter minyak goreng. Jadi per bulannya 2 liter, dua bulan 4 liter,” jelas Korneles.

Ia menuturkan, pihak Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog telah melakukan pengecekan langsung terhadap kualitas dan jumlah bantuan di gudang Bulog.

“Hari Sabtu kemarin kami bersama Bulog sudah ke gudang untuk cek langsung. Kuantitas beras sesuai, kualitasnya juga baik, dan jumlah alokasi untuk Maybrat sudah kita periksa, semuanya oke,” ungkapnya.

Menurut Korneles, pada tahap kedua ini penyaluran akan dilakukan tanpa seremoni launching dan langsung disalurkan ke distrik-distrik, mengingat waktu yang sudah sangat terbatas hingga akhir tahun.

“Untuk tahap kedua ini tidak ada launching, langsung salur. Mungkin dua sampai tiga hari ke depan proses penyaluran sudah mulai berjalan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi semua pihak agar bantuan tidak terhambat di lapangan, mengingat rantai distribusi yang cukup panjang dari distrik hingga kampung.

“Kami berharap semua pihak terlibat, mulai dari Bulog, transporter, Dinas Ketahanan Pangan, aparat distrik, aparat kampung, sampai masyarakat sendiri. Dengan koordinasi yang baik, bantuan bisa sampai ke tangan KPM tanpa hambatan,” tegas Korneles.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa mekanisme penyaluran juga disesuaikan dengan kondisi dan kearifan lokal masyarakat Maybrat.

“Kami menggunakan mekanisme kearifan lokal, disesuaikan dengan kondisi daerah. Target kami, dengan sisa waktu sekitar dua minggu ini, penyaluran bantuan pangan tahap dua bisa selesai seluruhnya,” tutup Korneles.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sorong Selatan menegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan ini bertujuan agar program pemerintah benar-benar sampai dan dirasakan langsung oleh masyarakat penerima manfaat.

“Yang sebelumnya artinya seperti yang tadi disampaikan, penyaluran ini kita pikirkan agar betul-betul sampai ke penerima bantuan, ke keluarga penerima manfaat. Artinya program pemerintah ini tidak sia-sia, tujuannya benar-benar ke masyarakat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Bulog hanya bertugas sebagai penyedia dan penyalur bantuan pangan yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan tetap mengedepankan koordinasi lintas sektor.

“Di atas kami ada Bapanas yang menugaskan Bulog untuk mengeluarkan dan menyalurkan barang bantuan pangan. Di bawah Bapanas juga ada perwakilan di provinsi dan kabupaten/kota. Jadi penyaluran ini harus berkoordinasi dengan dinas terkait, mulai dari Bapanas, dinas perdagangan, pemerintah daerah, sampai dinas sosial,” jelasnya.

Menurutnya, data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sepenuhnya bersumber dari instansi terkait, sementara Bulog fokus memastikan ketersediaan dan distribusi barang.

“Bulog tidak memegang data penerima. Data KPM itu dari dinas sosial dan statistik. Kami hanya menyediakan barang. Setelah rencana salur masuk ke sistem, akan keluar BNBA, nama-nama penerima itulah yang menjadi dasar penyaluran bantuan,” katanya.

Ia juga mengapresiasi koordinasi yang telah terjalin baik dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat.

“Kami menyampaikan apresiasi karena diterima dengan baik oleh pemerintah daerah, termasuk Pak Kadis Ketahanan Pangan. Koordinasi selama ini berjalan lancar dan kami harapkan ke depan tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap bantuan pangan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat, terutama menjelang momentum hari raya.

“Momen ini sangat tepat untuk penyaluran bantuan pangan. Bantuan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk dua bulan ini sangat membantu kebutuhan dapur masyarakat. Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan dengan baik dan tidak dijual,” pungkasnya.

Pewarta: Charles Fatie 

About Author

Comments are closed.