MALUKU – Aktivitas diperkantoran Walikota Tual dipastikan akan terancam tutup total atau tidak ada aktivitas pelayanan. Hal itu sebabkan warga Desa Taar, telah menyegel atau memasang sasi adat dikantor tersebut pada Rabu, (06/03/24) sekitar pukul 22.00 WIT.

“Iya benar, tadi Kantor Walikota Tual, Provinsi Maluku, telah di pasang sasi atau tanda larangan”, Unjar salah satu warga Tual saat dihubungi media ini.

Untuk diketahui, menurut data yang himpun media ini, pemasangan sasi adat tersebut dikarenakan masyarakat Desa Taar, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Maluku, merasa ketidakpuasan terhadap dinamika politik yang terjadi saat proses rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat PPK Kecamatan Dullah Selatan.

“Rekapitulasi PPK Dullah Selatan pada wilayah pemilihan Desa Taar, yang sampai saat ini tidak berjalan baik. Hal itu sama saja dengan harga diri kami telah dipermainkan ”, kata warga.

Selanjutnya, berdasarkan data yang dikutip dari surat pernyataan sikap warga Desa Taar dan juga sejumlah sumber menyebutkan, rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat PPK Kecamatan Dullah Selatan, khususnya wilayah pemilihan Desa Taar sengaja dipermainkan oleh pihak lain.

” Karena ada kepentingan oknum yang tidak bertanggungjawab. Mereka ingin merugikan kami dan merugikan kepentingan politik Masyarakat Desa Taar secara umum”, Terang warga Desa Taar dalam isi surat tersebut.

Sementara itu, untuk diketahui, selain Kantor Walikota Tual yang disegel, sebelum pada Senin, (04/03/24) sekitar Pukul 19.00 WIT warga Desa Taar juga telah melakukan penyegelan atau sasi adat terhadap pasar baru UN kota Tual.

Jurnalis/Editor: Ronald Letsoin

Share this Link

Comments are closed.