INTAN JAYA – Anggota KPU Kabupaten Intan Jaya Nion Wenda mengatakan dirinya sangat kecewa kepada para komisioner KPU yang mana terkesan nepotisme dan menetapkan hasil dengan menggunakan metode tulis kertas.
“Saya kecewa kepada teman-teman anggota KPU Intan Jaya, karena tidak jujur terbuka dan tidak kerjasama bahkan tidak kerja dengan hati yang tulus. Mulai dari rekrut PPD atau PPK itu sampai rekrut PPS ini. Kami anggota KPU kasih tes kepada pelamar tertulis sampai wawancara setengah mati lalu disaat penetapan itu komisioner pake cacatan tangan yang bawa dari rumah itu yang ditetapkan bukan hasil nilai tes,” Ujar Nion Wenda anggota KPU Kabupaten Intan Jaya, Selasa (25/01/2023)
Selain itu KPU juga menetapkan tanpa melihat hasil nilai tes. Menurut Nion Wenda KPU yang membidangi devisi perencanaan dan data itu mempertanyakan juknis serta PKPU yang digunakan dalam perekrutan PPK dan PPS.
“Dengan bahasa bahwa pelamar datang ribut polisi amankan jadi tidak papa. Padahal tugas polisi yang jaga di kantor KPU Intan Jaya, bukan urus masalah tapi kawal tahapan pemilu kami komisioner di bagian ini tdk paham.
Dan saya cek cara kerja KPU di Kabupaten lain itu tidak seperti apa yang kami lakukan, Kabupaten Intan Jaya saya bingung kami komisioner KPU itu pemain politik atau penyelenggara ini dan kami terapkan PKPU nomor berapa atau juknisnya dari Provinsi atau Pusat atau juknisnya dari Intan Jaya sendiri,” terangnya.
Nion juga mengaku sangat kecewa dengan hasil yang sudah ditetapkan karena hasil tersebut mematikan generasi penerus yang ingin belajar dan ia berharap tidak terulang lagi hal serupa dikemudian hari.
“Saya lebih kecewa itu kami komisioner KPU intan jaya membatasi atau mematikan karakter ade-ade yang datang melamar dengan keinginan besar untuk belajar dan ingin tau, tapi kami dengan kepentingan tertentu mematikan jalan mereka mudah mudahan kedepannya tidak harus terjadi seperti ini lagi,” tutupnya diakhir dengan nada kecewa.
(Admin)