Share

Maybrat, majalahkribo.com – Pemerintah Kabupaten Maybrat melalui Dinas Ketahanan Pangan secara resmi meluncurkan penyaluran Bantuan Modal Usaha Pangan kepada pelaku usaha pangan lokal di Kabupaten Maybrat. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat, pada Senin (22/12/2025), dan dipimpin langsung oleh Bupati Maybrat, Karel Murafer.

Bantuan modal usaha pangan yang disalurkan pada tahun ini berjumlah Rp300 juta, diberikan kepada 60 pelaku usaha pangan lokal, dengan nilai Rp5 juta per pelaku usaha. Bantuan tersebut bertujuan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui penguatan usaha pangan lokal, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Maybrat.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Maybrat kepada lima perwakilan kelompok penerima manfaat mewakili lima zona wilayah di Kabupaten Maybrat. Dana bantuan disalurkan melalui Bank Papua dan ditransfer langsung ke rekening kelompok penerima manfaat. Bantuan ini sebelumnya telah diserahkan secara simbolis pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus lalu, dan baru direalisasikan secara penuh setelah seluruh proses administrasi perbankan rampung.

DBupati Maybrat Karel Murafer menegaskan, bantuan modal usaha ini harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan tepat sasaran untuk mengembangkan usaha produktif masyarakat.
“Bantuan dari pemerintah, sekecil apa pun nilainya, harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan usaha. Jangan dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif. Kalau dikelola dengan baik, usaha bisa berkembang sampai ratusan juta,” tegasnya.

Bupati juga menyoroti pentingnya kreativitas dan kemauan masyarakat dalam mengembangkan potensi usaha pangan lokal agar tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah.
“Kenapa kita selalu miskin? Karena tidak ada kemauan untuk berkreasi dan mengembangkan usaha. Kalau kita hanya menunggu bantuan, kapan kita mau maju? Uang ini harus berputar dan menghasilkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tidak akan segan melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan bantuan. Jika ditemukan penyalahgunaan, maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan.
“Kalau bantuan disalahgunakan, proses hukum akan berjalan. Pemerintah punya hak untuk memblokir dana jika tidak dimanfaatkan sesuai tujuan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Maybrat, Korneles Naa, menjelaskan bahwa program bantuan modal usaha pangan ini merupakan program berkelanjutan yang telah dilaksanakan untuk kedua kalinya.
“Tahun sebelumnya bantuan senilai Rp150 juta diberikan kepada 43 pelaku usaha. Tahun 2025 ini kita tingkatkan menjadi Rp300 juta karena animo masyarakat cukup tinggi dan kebutuhan penguatan usaha pangan lokal semakin besar,” jelas Korneles.

Ia menyebut, 60 pelaku usaha penerima bantuan terbagi ke dalam tiga kategori utama. Kategori pertama adalah pelaku usaha yang menjual pangan lokal di pondokan atau kios sederhana di sepanjang jalan, seperti sayur, keladi, pisang, dan buah-buahan. Kategori kedua adalah pelaku usaha yang mengolah pangan mentah menjadi produk turunan, seperti kacang merah, kacang tanah, dan olahan pangan lokal lainnya. Sementara kategori ketiga adalah pelaku usaha yang mengolah pangan langsung di lahan pertanian, seperti tomat, cabai, keladi, dan komoditas pangan lainnya.

“Enam puluh pelaku usaha ini mewakili 24 distrik di Kabupaten Maybrat, mulai dari Ainesra sampai Yabok, dan dari Suswa sampai Kamro. Bantuan ini diharapkan menambah semangat masyarakat agar tetap konsisten mengelola dan menyediakan pangan lokal bagi kebutuhan masyarakat,” ungkap Korneles.

Kadis Korneles juga mengatakan penyaluran bantuan kali ini dilakukan melalui rekening penerima untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas sesuai ketentuan pemeriksaan keuangan. Setelah penyerahan simbolis, seluruh dana bantuan akan ditransfer langsung oleh Bank Papua ke rekening masing-masing kelompok penerima manfaat.

Kegiatan launching penyaluran bantuan modal usaha pangan ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Maybrat Ferdinandus Taa, Kepala Bank Papua Cabang Maybrat, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Kepala Kampung, serta perwakilan kelompok penerima manfaat. Pada kesempatan yang sama, pemerintah daerah juga menyerahkan bantuan pangan dari Bulog berupa beras dan minyak goreng bagi masyarakat sebagai upaya penguatan ketahanan pangan daerah.

Pewarta: Charles Fatie 

About Author

Comments are closed.