MERAUKE, majalahkribo.com – Sekitar seribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Merauke menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Telkom Indonesia Daerah Merauke, Papua Selatan, Kamis (21/8/2025). Aksi ini dipicu penurunan kualitas jaringan internet yang dirasakan sejak 16 Agustus lalu.

Massa awalnya berkumpul di Tugu Lingkaran Brawijaya sejak pukul 08.00 WIT, kemudian bergerak menuju Kantor Telkom di Jalan Postel. Sepanjang perjalanan, demonstran meneriakkan yel-yel kecaman, termasuk ancaman akan membakar kantor Telkom bila tuntutan mereka tak direspons.

Setibanya di lokasi, situasi langsung memanas. Massa melempari kantor dengan batu, kayu, botol, hingga molotov, serta membakar ban kendaraan di halaman gedung. Aparat kepolisian yang berjaga berhasil memadamkan api sebelum merembet ke bangunan utama. Namun, hampir seluruh kaca jendela kantor pecah akibat lemparan massa.

Dalam aksinya, aliansi menyuarakan delapan tuntutan yang dinilai krusial untuk menjamin layanan komunikasi masyarakat Merauke. Tuntutan tersebut antara lain:

1. Pemulihan jaringan internet maksimal tiga hari.

2. Pertanggungjawaban atas kabel backup ruas Merauke yang diduga tidak terawat.

3. Penambahan provider baru untuk menciptakan persaingan sehat.

4. Transparansi penggunaan anggaran APBN PT Telkomsel.

5. Kompensasi kuota bagi pengguna terdampak.

6. Audit forensik anggaran Telkom dengan pendampingan Polres Merauke.

7. Pemecatan Kepala Telkom Wilayah Papua-Maluku.

8. Komitmen penyediaan jalur backup jaringan.

“Bila tuntutan ini tidak diindahkan sampai batas waktu yang ditentukan, kami akan turun kembali dengan massa yang lebih besar dan aksi yang lebih gila dari hari ini,” tegas Andhika, Jenderal Lapangan aksi.

Aksi juga diwarnai orasi berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga yang mengaku sangat dirugikan akibat gangguan internet.

“Masalahnya saya ini janda, tidak ada yang kasih saya uang. Kalau jaringan tidak baik, hari ini kami bakar kantor!” teriak seorang ibu di tengah kerumunan.

Beberapa ibu rumah tangga lainnya menyampaikan bahwa mereka kehilangan penghasilan sejak internet terputus, karena pekerjaan sehari-hari bergantung pada akses daring.

Polres Merauke bersama Brimob Polda Papua menurunkan 281 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi. Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, S.I.K., M.M., memimpin langsung pengamanan didampingi Danyon D Pelopor Brimob Kompol Muhammad Basri.

Kapolres membenarkan sempat terjadi ketegangan antara aparat dan massa, namun berhasil diredam dengan pendekatan persuasif.

“Terima kasih kepada mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Walaupun sempat terjadi ketegangan, situasi bisa dikendalikan dengan baik,” ujarnya.

Meski demikian, aksi berlangsung hingga siang hari dan diwarnai perusakan fasilitas Kantor Telkom. Aliansi mahasiswa dan masyarakat berjanji akan terus mengawal tuntutan tersebut, bahkan mengancam menggelar aksi lanjutan jika perbaikan jaringan tidak segera dilakukan. **(Yop)

Redaktur: Ronaldo J Letsoin 

Share this Link

Comments are closed.