POSO, majalahkribo.com — Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten Poso pada Minggu dini hari, 17 Agustus 2025 pukul 05.38 WIB (06.38 WITA). Gempa ini memicu kepanikan warga dan menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan, termasuk sebuah gereja yang tengah menggelar ibadah pagi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di darat, tepatnya pada koordinat 1,30 Lintang Selatan dan 120,62 Bujur Timur, atau sekitar 13 km barat laut Poso, dengan kedalaman 10 km. Gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Tokararu, salah satu dari tiga sesar aktif di wilayah Poso.

“Gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Tokararu (Tokararu thrust). Sudah terjadi 10 kali gempa susulan hingga pukul 07.55 WITA,” ungkap Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangannya.

Insiden paling memilukan terjadi di Jemaat GKST Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. Saat gempa mengguncang, jemaat tengah melaksanakan ibadah minggu pagi di dalam gereja yang diketahui sedang dalam tahap renovasi. Akibat guncangan kuat, bangunan gereja roboh dan menimpa sejumlah jemaat.

Sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke Puskesmas Tokorondo untuk mendapatkan perawatan medis. Seorang warga, Andri Manitu, membagikan kabar duka melalui grup WhatsApp, mengonfirmasi bahwa salah satu korban adalah anggota keluarganya.

“Mohon dukungan doanya, karena salah satu korban adalah kakak dari ayah kami,” tulis Andri.

Gempa ini dirasakan kuat di Poso dengan intensitas V–VI MMI, serta terasa hingga wilayah Luwu Timur, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, dan Polewali Mandar dengan skala III–IV MMI. Di Tana Toraja, getaran dirasakan pada skala III MMI.

Sejumlah kerusakan lain juga dilaporkan;

  • Desa Ueralulu: Bangunan sarang burung walet milik warga mengalami kerusakan parah.
  • Desa Lape: Satu rumah warga rusak berat.
  • Desa Lanto Jaya: Masjid Al-Ala mengalami keretakan di beberapa bagian dinding.

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Gempa 17 Agustus ini menambah daftar aktivitas seismik di Poso yang terus meningkat dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, gempa magnitudo 5,7 mengguncang Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan pada 24 Juli 2025, menyebabkan beberapa rumah rusak. Puncaknya, pada 29 Juli 2025, BMKG mencatat 12 gempa susulan dalam satu hari.

Pihak BPBD, TNI/Polri, dan relawan terus melakukan pendataan dan evakuasi di lokasi terdampak. Proses identifikasi kerusakan bangunan dan penanganan korban masih berlangsung.

Share this Link

Comments are closed.