Fakfak – Pada Selasa, 12 Agustus pagi tadi, pemuda Masjid Raya dan pemuda Gereja Pniel Kapartutin Fakfak, Papua Barat, melakukan kolaborasi yang mengagumkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Klasis GPI Papua ke-68. Acara yang dirayakan di Jemaat Pniel Kapartutin ini menjadi simbol toleransi umat beragama di Fakfak yang masih terjaga dengan baik.
Dalam ibadah syukur yang dihadiri oleh Bupati Fakfak Samaun Dahlan, pemuda masjid memainkan alat musik hadrat, sementara pemuda gereja menyanyikan lagu “Dalam Tuhan Kita Bersaudara”. Kolaborasi ini tidak hanya menampilkan keharmonisan dalam musik, tetapi juga menjadi contoh nyata dari toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Fakfak.
Yulen, salah satu saksi mata, mengungkapkan kekagumannya atas momen ini. “Tadi itu ibadah syukur HUT klasis GPI Papua yang ke-68 tahun. Setelah ibadah, kebetulan tadi dihadiri sama Bapa Bupati, jadi mereka tampil untuk adek-adeknya itu dari jemaat GPI Pniel Kapartutin, kalau untuk pemuda masjidnya dari Masjid Raya,” ucap Yulen.
Yulen juga mengajak semua pihak untuk terus mengapresiasi dan menjaga filosofi lokal “Satu Tungku Tiga Batu” di Fakfak. Filosofi ini menjadi simbol persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Fakfak, dan diharapkan dapat terus terjaga dan menjadi contoh bagi daerah lain.
Momen ini menjadi bukti bahwa di Fakfak, Papua Barat, toleransi dan kerukunan antarumat beragama masih terjaga dengan baik. Semoga contoh ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.