Nabire, majalahkribo.com – Sejarah baru tercipta di langit Papua Tengah. Maskapai Batik Air resmi mendarat perdana di Bandara Douw Aturure, Nabire, Kamis (17/7/2025) pukul 10.37 WIT, menandai dimulainya era baru konektivitas udara di provinsi termuda Indonesia itu.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan nomor penerbangan ID-8264 lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, pukul 09.15 WIT dan mendarat mulus di Bandara Douw Aturure. Penerbangan ini merupakan bagian dari uji operasional (proving flight) dalam rangka pembukaan rute baru Jakarta–Timika–Nabire dan sebaliknya.

Momen bersejarah ini disambut langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, didampingi Wakil Gubernur Deinas Geley, Pj Sekda Silwanus Sumule, unsur Forkopimda, para kepala daerah, serta pimpinan OPD. Penyambutan berlangsung meriah dengan prosesi water salute serta penampilan tarian adat khas Papua.

Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menyebut kedatangan Batik Air sebagai simbol kemajuan dan keterbukaan Papua Tengah.

“Kehadiran Batik Air bukan sekadar penerbangan, tetapi simbol kemajuan, keterbukaan, dan semangat pembangunan Papua Tengah,” ujar Meki.

Sebagai bentuk penghormatan, Kapten Rustam bersama kopilot dan kru pesawat menerima pengalungan Noken Anggrek dari Gubernur Papua Tengah.

Kehadiran Batik Air di Nabire merupakan tindak lanjut dari proses verifikasi teknis oleh Kementerian Perhubungan. Bandara Douw Aturure dinyatakan layak untuk didarati pesawat berbadan sempit seperti Airbus A320, dengan kapasitas besar. Uji operasional ini juga menjadi bagian dari proses penetapan slot time serta penilaian kesiapan infrastruktur bandara sebelum pembukaan layanan komersial secara reguler.

Bandara Douw Aturure sendiri merupakan proyek strategis nasional yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 23 November 2023, bersamaan dengan peresmian Bandara Siboru di Fakfak, Papua Barat. Peresmian ini menandai tonggak penting dalam membuka keterisolasian wilayah Papua serta mendorong mobilitas orang dan barang.

Guna mengoptimalkan operasional pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320 secara penuh, Pemerintah Provinsi Papua Tengah saat ini tengah memperpanjang runway Bandara Douw Aturure dari 1.600 meter menjadi 2.500 meter. Proyek perpanjang runway ini menelan anggaran senilai Rp116 miliar.

Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah dan masyarakat Papua Tengah terhadap ekspansi jaringan penerbangan ke wilayah timur Indonesia.

“Kehadiran Batik Air di Nabire akan membuka akses yang lebih baik ke wilayah timur Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Daniel.

Diharapkan, penerbangan perdana ini menjadi titik awal pembukaan rute komersial baru dari Nabire ke berbagai kota seperti Jayapura, Manokwari, hingga kota-kota besar di luar Papua.

Kepala UPBU Nabire, Benyamin Noach Apituley, menambahkan bahwa saat ini Bandara Douw Aturure telah melayani maskapai Sriwijaya Air. Selain Batik Air, maskapai lain seperti Super Air Jet juga sedang dalam proses assessment untuk membuka layanan di Nabire.

Dengan suksesnya uji operasional ini, Papua Tengah melangkah lebih dekat menuju konektivitas udara yang andal, aman, dan berkelanjutan, memperkuat posisinya sebagai gerbang baru pembangunan di Tanah Papua.

 

Share this Link

Comments are closed.