Nabire, majalahkribo.com — Ratusan massa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua kembali menggelar demonstrasi damai menolak investasi eksploitasi tambang emas Blok Wabu. Aksi yang dinamai Aksi Damai Jilid II ini berlangsung pada Kamis (17/7) sejak pukul 08.00 WIT, menyasar sejumlah titik strategis di Kota Nabire.

Titik kumpul massa tersebar di empat lokasi, yakni SP 1 (Pasar), Pasar Karang, Siriwini (dekat Rumah Sakit Umum), dan Perempatan Wadio. Dari titik-titik tersebut, massa melakukan long march menyusuri Bukit Meriam hingga tiba di Kantor Gubernur Papua Tengah, yang berlokasi di kawasan Bandara Lama Nabire.

Berbagai spanduk dengan pesan penolakan terpampang jelas dalam aksi ini. Di antaranya bertuliskan: “Blok Wabu Bukan Untung Tapi Blok Luka”, “Tolak PT Antam Tbk Blok Wabu”, serta “Cukup PT Freeport Indonesia yang Mengambil Emas dan Mengisap Darah Rakyat”. Seruan-seruan tersebut mencerminkan kekhawatiran mendalam masyarakat terhadap dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas pertambangan.

Dalam orasi-orasinya, para demonstran mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera mencabut rencana investasi tambang emas Blok Wabu yang berlokasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Mereka menegaskan bahwa proyek tersebut mengancam kelestarian lingkungan serta hak hidup masyarakat adat Papua yang selama ini menggantungkan hidup dari alam.

“Aktivitas tambang berpotensi merusak ekosistem pegunungan tengah Papua dan menggerus eksistensi budaya serta kehidupan masyarakat adat,” ujar salah satu orator.

Aparat kepolisian terlihat berjaga di sepanjang rute aksi. Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, memimpin langsung pengamanan yang berlangsung tertib. Polisi juga mengatur arus lalu lintas demi menjaga kelancaran aktivitas masyarakat di tengah aksi.

Sebagai langkah antisipatif terhadap potensi terganggunya pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Satpol PP mengeluarkan imbauan terkait penyesuaian jam masuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama aksi berlangsung. Di sektor pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire mengambil keputusan untuk meliburkan seluruh siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

“Saya mendapat instruksi dari Bupati Nabire dan meneruskannya kepada seluruh kepala sekolah untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire. Ia juga meminta agar informasi tersebut segera disampaikan kepada para siswa dan orang tua guna menjaga ketertiban umum dan memberi ruang aman bagi warga dalam menyampaikan aspirasi.

Blok Wabu sendiri merupakan kawasan yang diyakini menyimpan cadangan emas besar, terletak di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Namun, rencana eksploitasi kawasan tersebut mendapat penolakan luas dari masyarakat sipil, aktivis lingkungan, serta kelompok mahasiswa karena dinilai mengancam ekologi dan kehidupan masyarakat adat Papua.

Editor: Ronaldo Josef Letsoin

Share this Link

Comments are closed.