Maybrat, majalahkribo.com – Dua jembatan penyeberangan yang menjadi akses vital warga di wilayah Bori Raya, yaitu Kampung Bori, Bori Timur, Raha, dan Irata, Distrik Aifat dan Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, tengah dalam proses percepatan pembangunan berkat perhatian langsung dari Ketua DPRK Maybrat, Silas Frasawi.

Ketua DPRK ini secara rutin memantau perkembangan pekerjaan jembatan Kali Moskrik yang menghubungkan Kampung Bori dan Bori Timur, serta jembatan Kali Bunaat yang menghubungkan Kampung Raha dan Kampung Irata.

Kedua jembatan ini merupakan akses utama masyarakat dalam menunjang aktivitas sosial, ekonomi, dan pembangunan di empat kampung tersebut.

Menurut Silas Frasawi, dua infrastruktur tersebut bersifat mendesak dan menjadi bagian penting dari aspirasi masyarakat, sehingga perlu ditindaklanjuti secara serius oleh DPRK Maybrat melalui perencanaan jangka menengah.

“Dalam perencanaan ini kan ada yang jangka panjang, menengah, dan pendek. Kita melihat bahwa pekerjaan ini menjadi prioritas dalam jangka pendek. Ketika masyarakat sangat membutuhkan akses penghubung seperti jalan dan jembatan, maka kita harus cepat bertindak,” ujar Silas Frasawi saat meninjau lokasi pembangunan di Bori, Distrik Aifat, Senin (14/7/2025).

Ia menegaskan, pembangunan dua jembatan ini bukan bagian dari proyek Pemda yang bersumber dari APBD, melainkan ini siatif pribadi dan kebijakan partisipatif dari pimpinan DPRK Maybrat, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan mendasar masyarakat.

“Kebijakan seperti ini jangan dilihat dari partai atau unsur mana, tetapi sebagai pemimpin kita wajib melayani kebutuhan rakyat,” tegasnya.

Ia menegasakan, permasalahan infrastruktur seperti ini seringkali menggeser alokasi dana desa, karena masyarakat dan pemerintah kampung harus mengalokasikan dana tambahan untuk transportasi bahan bangunan dan membayar tenaga kerja akibat akses yang sulit.

“Banyak dana desa yang terkuras hanya untuk transportasi material dan tenaga kerja. Sudah hampir tiga tahun masyarakat dan kepala kampung menyampaikan kebutuhan ini secara lisan dan tertulis. Maka kami selaku pimpinan harus mengambil langkah cepat dan positif untuk membenahi hal ini,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perhatian serupa akan diberikan kepada kampung-kampung lainnya yang mengalami persoalan infrastruktur, seperti Wer Jaya, Mosun, dan kampung di wilayah Distrik Aifat Selatan.

Langkah cepat Ketua DPRK Maybrat ini disambut baik oleh berbagai pihak, mulai dari tokoh intelektual muda hingga perwakilan kepala kampung.

Simon Kosamah, mewakili kalangan intelektual muda wilayah Bori Raya, menilai kebijakan Silas sangat membantu, khususnya dalam mengurangi beban keuangan desa yang selama ini banyak terkuras untuk biaya pikul material bangunan saat jembatan masih rusak.

“Uang kampung untuk pembangunan ikut terkikis karena jembatan rusak. Kami sebagai intelektual memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ketua DPRK Silas Frasawi karena ini murni inisiatif beliau,” katanya.

Apresiasi juga datang dari perwakilan empat kepala kampung, Paskalis Fatie, yang menyebut bahwa inisiatif Ketua DPRK ini bukan program formal pemerintah, melainkan gerakan spontanitas pribadi sebagai anak daerah.

“Saya sebagai perwakilan kepala kampung di empat kampung ini mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRK. Ini bukan proyek pemerintah, tapi inisiatif pribadi dari beliau sebagai anak daerah yang merespons keluhan kami selama hampir tiga tahun. Kini dua jembatan hampir selesai, dan kami sangat bersyukur,” ujarnya.

Ketua DPRK Maybrat, Silas Frasawi, dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ia kerap turun langsung ke tengah masyarakat tanpa formalitas berlebihan. Tampil apa adanya dan tidak pernah rapi atau necis, Silas justru dikenal karena kedekatannya dengan rakyat.

Jurnalis: Charles Fatie

Baca Juga: Kejati & KPK Didobrak Desakan, Bupati Fakfak Terseret Dua Kasus Dugaan Korupsi

Share this Link

Comments are closed.