Sorong, majalahkribo.com — Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, menyampaikan harapannya agar ajang tinju amatir PFM Cup I 2025 dapat melahirkan atlet tinju profesional yang mampu berlaga di tingkat nasional. Kompetisi ini digagas oleh anggota DPD RI, Paul Finsen Mayor.
Dalam sambutannya pada pembukaan PFM Cup I 2025 di Kota Sorong, Selasa (24/6), Ahmad menyatakan bahwa olahraga tinju tidak hanya menjadi ajang meraih prestasi, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter para atlet muda.
“Saya, atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, menyampaikan apresiasi kepada Senator DPD RI Bapak Paul Finsen Mayor sebagai inisiator kegiatan penting ini,” ujar Wagub.
Ahmad menambahkan, ajang ini menjadi momentum penting dalam mendorong dan mengembangkan potensi olahraga, khususnya di kalangan generasi muda Papua Barat Daya.
“Saya melihat semangat anak muda sangat tinggi. Ini menandakan bahwa Papua Barat Daya siap melahirkan petinju-petinju profesional,” katanya optimistis.
Meski tergolong provinsi muda, Ahmad menegaskan bahwa Papua Barat Daya tetap berkomitmen mengembangkan dunia olahraga melalui program dan kebijakan nyata.
Adapun ajang PFM Cup I 2025 diikuti oleh 347 atlet dari 38 sasana tinju yang tersebar di enam kabupaten/kota di wilayah Papua Barat Daya. Turnamen ini digelar mulai 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Sementara itu, inisiator kegiatan, Paul Finsen Mayor, menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan wujud nyata komitmen DPD RI dalam mengembangkan potensi olahraga di daerah.
“Kami ingin menciptakan ruang pembinaan berkelanjutan agar daerah menjadi tempat lahirnya bibit-bibit unggul olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Paul.
Ia juga meyakini bahwa kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kriminalitas di Kota Sorong karena menjadi wadah penyaluran bakat generasi muda.
“Ke depan, turnamen ini akan menjadi agenda tahunan di Papua Barat Daya,” tambahnya.
Paul menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mencetak atlet berprestasi, serta mendorong agar kejuaraan-kejuaraan lokal dapat masuk dalam agenda resmi olahraga nasional.
“Kegiatan seperti ini harus terus diperbanyak agar kompetisi sehat terus tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.