Ilaga, majalahkribo.COM – ๐๐ฎ๐ฟ๐ถ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐บ๐ฎ๐ถ ๐ฃ๐ฎ๐ฝ๐๐ฎ (๐๐๐ฃ) ๐ถ๐ป๐ด๐ถ๐ป ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐บ๐ฝ๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฎ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐บ๐ถ๐ป๐๐ฎ๐ฎ๐ป ๐ฎ๐๐ฎ๐ ๐๐ฟ๐ฎ๐ด๐ฒ๐ฑ๐ถ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐๐๐ถ๐๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ป๐ด๐ฒ๐ป๐ฎ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ป๐ถ๐บ๐ฝ๐ฎ โ๐๐๐ธ๐ฎ๐ป๐ด ๐ผ๐ท๐ฒ๐ธโ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ด๐ฎ๐ป๐ด ๐ป๐๐ฎ๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ ๐๐น๐ฎ๐ด๐ฎ, ๐๐ฎ๐ฏ๐๐ฝ๐ฎ๐๐ฒ๐ป ๐ฃ๐๐ป๐ฐ๐ฎ๐ธ, ๐ฃ๐ฎ๐ฝ๐๐ฎ ๐ฃ๐ฒ๐ด๐๐ป๐๐ป๐ด๐ฎ๐ป, ๐ฅ๐ฎ๐ฏ๐ (๐ฎ๐ฎ/๐ฏ) ๐น๐ฎ๐น๐.
๐๐๐ฃ ๐บ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ป๐ด ๐ฏ๐ฎ๐ต๐๐ฎ ๐๐ฒ๐๐ผ๐ด๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ ๐๐ถ๐น๐ฎ๐๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฎ๐๐๐ธ ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐ธ๐ฎ๐๐ฒ๐ด๐ผ๐ฟ๐ถ ๐๐ถ๐น๐ฎ๐๐ฎ๐ต ๐ฎ๐๐ฎ๐ ๐๐ผ๐ป๐ฎ ๐ธ๐ผ๐ป๐ณ๐น๐ถ๐ธ ๐๐ฒ๐ฑ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ ๐บ๐๐ป๐ด๐ธ๐ถ๐ป ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐ฎ๐ธ๐๐ถ๐ณ๐ถ๐๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ฟ๐ด๐ฎ ๐๐ถ๐ฝ๐ถ๐น ๐๐ฒ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐๐ถ ๐๐๐ธ๐ฎ๐ป๐ด ๐ผ๐ท๐ฒ๐ธ ๐ฑ๐ฒ๐บ๐ถ ๐บ๐ฒ๐ป๐ด๐ต๐ถ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ป๐๐ฎ ๐ฎ๐ธ๐๐ถ ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฝ๐ฎ. ๐๐๐ฃ ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐บ๐ฎ๐๐ถ๐ฎ๐ป โ๐๐๐ธ๐ฎ๐ป๐ด ๐ผ๐ท๐ฒ๐ธโ ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฒ๐ฏ๐๐.
Demikian disampaikan Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy, SH di Manokwari, Jumat (24/3/23).
Lanjut Warinussy, JDP mendesak institusi keamanan dan penegak hukum seperti Polisi dapat mengungkap motif penembakan atas diri dan menewaskan kematian sia-sia โtukang ojekโ tersebut.
JDP juga meminta dilakukannya penelusuran lengkap mengenai status dari si tukang ojek tersebut.
Mengenai apa faktor yang mendorong dia bisa melakukan usaha jasa ojek di wilayah konflik tersebut?
Sementara korban yang ditembak aparat dalam pengejaran terkait penembakan tukang ojek diklaim aparat adalah dari anggota KKB.
โJDP mempertanyakan mengenai korban tewas berinisial ET (22) yang oleh pihak TNI dan Polri disebut sebagai anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)โ ujar Warinussy.
Adapun ditemukan disekitar diri korban yang diduga tewas akibat ditembak oleh pasukan gabungan TNI Polri tersebut adanya peluru senjata api, selongsong peluru, noken serta kunci sepeda motor dan tembakau.
Menurut kami (JDP) perlu diselidiki lebih mendalam tentang keterlibatan korban tersebut dalam serangkaian aksi kekerasan yang dipicu oleh ulah KKB tersebut.
JDP mendorong TNI dan Polri di Ilaga dan Kabupaten Puncak untuk memberi ruang bagi keterlibatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM RI) untuk menyelidiki kasus dugaan penembakan terhadap ET tersebut. Serta pula penembakan terhadap โtukang ojekโ tersebut.
Hasil penyelidikan Komnas HAM RI sangat diperlukan saat ini, demi untuk mengungkap tabir kegelapan di balik serangkaian penembakan yang terus terjadi secara berulang-ulang di kawasan Pegunungan Tengah Papua dan tanpa ditindaklanjuti dengan proses penegakan hukum yang independen dan profesional berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), demikian Jubir JDP Yan Christian Warinussy.