DOGIYAI – Setelah terjadi kericuhan akibat tabrakan maut yang telah menewaskan seorang bocah di kampung Putapa, Kabupaten Dogiyai, Kepala Kampung setempat Otniel Yobee saat dihubungi media ini melalui telepon seluler menjelaskan sedikit kronologi terjadinya tabrakan yang berujung pada kematian.

“Hari Sabtu, 12 November 2022, sekitar pukul 15: 00 WIT lewat beberapa menit, ada mobil mengantar kayu bangunan milik warga di ujung jalan menuju Kamu Selatan, tepatnya di Mauwabaa. Mobil tersebut diparkir di seberang jalan dan bahan bangunan mulai diturunkan. Bersebelahan dengan mobil pengangkut bahan bangunan, ada beberapa tumpuk pasir yang dikumpulkan warga agar dibeli para pekerja badan jalan sehingga mempersempit ruas jalan yang ada. Sementara itu, di jalan yang sama saat itu sedang berlalu lalang truk truk pengangkut material untuk pengerasan badan jalan,” jelasnya, tadi Sabtu (12/11/2022).

Lebih lanjut menurut Yobe yang juga ada di tempat kejadian Jupriyanto (korban) ditabrak dan mati tempat akibat truk terlalu balap.

“Setelah semua bahan bangunan diturunkan, pemilik bahan bangunan menuju ke arah sopir untuk membayar ongkos antar. Saat transaksi itu terjadi, di belakang mobil itu, korban, almarhum Jupriyanto Tebai (anak 4 tahun) hendak melintas. Di saat yg sama, dalam kecepatan yang tinggi beberapa truk pengangkut material menuju ke kota usai menumpahkan materialnya. Truk pertama menabrak anak itu, dan begitu pula truk yang kedua yg menabrak yang menyebabkan tali perut anak itu keluar,” lanjutnya menerangkan.

Sumber yang lain juga menjelaskan bahwa setelah tabrakan itu terjadi warga protes dan seluruh masyarakat yang ada ditempat melakukan pembakaran beberapa truk secara spontan sebagai bentuk protes mereka.

Saat protes tersebut terjadi gabungan Polisi, Brimob dan TNI yang datang untuk mengamankan situasi juga mengeluarkan beberapa tembakan agar masyarakat tidak terlalu anarkis karena pelaku telah diamankan.

Keamanan juga diceritakan telah melakukan penyisiran sekitar kompleks pasar dan akibatnya masyarakat di pasar Moanemani dan sekitarnya sibuk melarikan diri. Dalam proses tersebut, dilaporkan, dua orang telah menjadi korban susulan, yakni seorang warga pendatang yang identitasnya belum diketahui dan belum diketahui korban dalam keadaan hidup atau tidak. Dan seorang yang lainnya dari kalangan masyarakat sipil Dogiyai bernama Peleks Pigai (dewasa) anggota Bamuskam kampung Bunauwo distrik kamu timur, telah ditembak mati dan meninggal dunia.

Sampai saat ini, Sabtu, 12 November 2022 pukul 19:20, situasi masih belum kondusif. Aparat gabungan bersiap siaga dan menyisir dan mengamankan areal pasar dan markas Polisi, Brimob dan Polsek kota Moanemani sehingga selang beberapa menit masih terdengar suara tembakan yang dikeluarkan dalam kegelapan malam. Informasi selengkapnya masih bisa diupdate besok pagi setelah situasi mereda. Mohon pantauan dari semua pihak untuk situasi di Dogiyai.

(Pewarta: Yesaya Goo)

Share this Link

Comments are closed.