JAYAPURA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tidak mampu menyelesaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah Papua. Padahal, kunjungan Jokowi ke Papua sudah mencapi 14 kali dan dengan sendirinya telah menyaksikan keadaan dan situasi tanah Papua dalam berbagai masalah yang dibutuhkan keseriusan Negara.
“Kami melihat Jokowi tak serius selesaikan masalah di Papua. Kapankah, pelanggaran HAM dapat diselesaikan. Yang ada hanya melihat keadaan, membuat rakyat berevoria dan menutupi persoalan Papua, termasuk kasus Mutilasi di Timika,” Kata Alexander G. Gobai, Selaku Tokoh Pemuda Papua, kepada media, 13 September 2022.
Kata Gobai, Saat pelantikan pertama Joko widdo pada tahun 2014, terjadilah Kasus Paniai Berdarah hingga mau berakhir jabatannya terjadinya Kasus Mutilasi di Timika Wiayah Meepago. Kasus Paniai berdarah tak selesai sampai saat ini. Mungkin juga Kasus Mutilasi tak akan selesai, karena Negara melalui Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) RI telah membangun wacana untuk menangkap pejabat Papua yang adalah Tokoh Papua yang dihargai orang papua.
“hari ini, Rakyat Masih amarah dan dendam. Negara stop memainkan api. Apalagi memnutup persoalan Pelanggaran HAM dengan mewancana dan menangkap pejabat papua dengan kasus Suap atau korupsi,” Terangnya.
Gobai menilai, Negara melalui instansi KPK RI sedang memainkan sinetrotan bagi rakyat papua dan pejabat Papua. dan Negara sedang melakukan upaya Percobaan. Apakah orang papua masih amarah atau sudah redam, ketika menangkap pejabat papua atau Tokoh Papua.
“Maaf, Orang Papua hingga kini masih duka dan amarah dengan persoalan Papua. Mau bangun jalan atau gulirkan dana besar-besar bagi orang Papua tak bisa lunasi luka batin orang Papua. orang Papua masih gram,” Ungkap Gobai selaku Eks Tapol itu.
Gobai berharap, persoalan papua masih menumpuk, demo akan terus akan terjadi meski adanya pemekaran baru selama persoalan Papua masih ada dan Negara tak selesaikan dengan serius.
“Oleh karena itu, pakailah pola humanis, jangan dengan cara jebak orang Papua atau pejabat Papua dengan 1 M atapun ratusan juta dengan segudang persoalan Papua. Orang Papua masih mengharagai Tokoh Papua, seperti Gubernur Papua, LE, Bupati RHP, Bupati EO dan bupati lainnya,” Terangnya.
“Kami berharap, mahasiswa, pemuda dan rakyat Papua selalu menyatakan sikap dan turun jalan demonstrasi, karena tanah papua ada masalah. Negara Wajib serius dengan masalah Papua,” Harap Gobai Selaku Tokoh Pemuda Papua itu.
(Admin)