Fakfak, majalahkribo.com – Semenjak berdirinya komunitas LAKA Fakfak dengan tagline ‘Gerakan Fakfak Pintar‘, komunitas ini telah mencoba untuk melakukan perubahan terhadap pendidikan di Kabupaten Fakfak, terlebih khususnya mengatasi masalah calistung dipelosok kampung dengan mendirikan rumah belajar di berbagai kampung setiap Distrik, sekitar 10 rumah belajar sudah di dirikan dan sekitar lebih dari 10 rumah belajar masih berproses untuk berdiri disetiap kampung.

Kepala dinas pendidikan kabupaten Fakfak, Hermanto Hobrouw, S.Pd, M.Pd mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini. Tak hanya itu Kadis pendidikan juga ikut bersama – sama dengan komunitas ini turun langsung melihat proses pembelajaran yang sedang terjadi di kampung sakartemin.

Kedatangan kadis Hermanto Hobrouw dikampung sakartemin juga membuat 40 anak merasakan senang bahkan ada dari mereka juga yang terkejut.

“Selaku kepala dinas pendidikan kabupaten Fakfak merasa bangga melihat kegiatan proses belajar mengajar dilakukan di komunitas LAKA di Sakartemin.

Melihat anak-anak ku generasi penerus Mbaham dengan semangat datang untuk belajar, sesungguhnya merasa beban moril masih ada sekitar 300 anak Mbaham mengalami buta aksara terkait masalah calistung.

Mewakili pemerintah daerah kabupaten Fakfak memberikan apresiasi setinggi – tingginya terhadap LAKA Fakfak dengan tulus tanpa ada bantuan pemerintah daerah sepeserpun tetapi mampu eksis dengan gerak Fakfak pintar melakukan perubahan terhadap adik – adik dikampung, apalagi mendengar langsung ada siswa SMP kelas 7 belum bisa membaca bahkan tidak terlalu mengenal huruf, tetapi Alhamdulillah, puji Tuhan anak berproses di Laka punya semangat akhirnya bisa membaca ini pencapaian luar biasa.

Saya bukan saja selaku kepala dinas pendidikan Fakfak tetapi selaku orang tua menjadi tanggung jawab saya secara moril akan memberikan bantuan berupa papan tulis ( whait bord) dan beberapa media belajar, dan laka walaupun usia belum begitu lama berdiri tetapi mampu mewujudkan visi misi dinas pendidikan terkait mengatasi masalah calistung bagi adik-adik nemeh mani di pelosok kampung” demikian pernyataan orang nomor satu dilingkungan dinas pendidikan kabupaten Fakfak Bapak Hermanto Hobrouw, S.Pd, M.Pd.

Imron Barawery, S.Pd. yang merupakan pendiri sekaligus menjadi ketua komunitas LAKA ” Saya merasa suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi kami dengan kehadiran Bapak Hermanto Hobrouw selaku kepala dinas pendidikan di laka kampung Sakartemin, mewakili masyarakat tenaga pengajar kami ucapkan terimakasih banyak, Laka hadir adalah bentuk kesadaran kami selaku intelektual nemeh mani untuk harus terlibat aktif mendukung pemerintah dalam mengatasi buta aksara tetapi ada hal lebih penting adalah mencerdaskan generasi emas nemeh mani agar jangan mereka tertinggal dengan saudara mereka didaerah lain dan jangan sampai mereka menjadi budak di negeri sendiri, karena tidak mampu bersaing dengan yang lain saya dengan rekan-rekan basudara tetap komitmen untuk wujudkan gerakan Fakfak pintar, kami adalah prajurit yang dibentuk dimedan perang kami akan perang melawan kebodohan”, pernyataan ketua pendiri Laka Fakfak.

Menurut Aristoteles, agar orang bisa hidup baik maka ia harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata, melainkan soal memberi bimbingan kepada perasaan- perasaan yang lebih tinggi, yaitu akal, guna mengatur nafsu-nafsu.

Penulis: Tim Laka Fakfak

Share this Link

Comments are closed.